JAKARTA – Paus Fransiskus, pemimpin spiritual umat Katolik dunia, terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Meski masih membutuhkan perawatan intensif, harapan mulai terpancar dari kondisi stabilnya.
Informasi dari Kantor Pers Takhta Suci yang dikutip Holopis.com, Minggu (16/3) memberikan kabar menggembirakan, mencatat bahwa “terapi oksigen aliran tinggi terus berlanjut, secara progresif mengurangi kebutuhan ventilasi mekanis non-invasif di malam hari.”
“Bapa Suci masih memerlukan perawatan medis di rumah sakit, serta fisioterapi dan fisioterapi pernapasan. Terapi-terapi ini saat ini menunjukkan kemajuan lebih lanjut dan bertahap,” sambung catatan tersebut.
Perjuangan Paus Fransiskus melawan masalah kesehatan yang kompleks dimulai sejak awal Februari. Bronkitis dan kesulitan bernapas membuat beliau absen dari dua pidato publik pada 9 dan 12 Februari, saat para ajudannya diminta membacakan teks pidato beliau.
Setelah itu, pada 14 Februari, beliau dilarikan ke Rumah Sakit Gemelli akibat infeksi polimikroba di saluran pernapasan.
Komplikasi bertambah ketika Vatikan mengumumkan diagnosis pneumonia bilateral pada 18 Februari, disusul serangan asma kritis pada 22 Februari. Namun, melalui berbagai upaya medis—termasuk bronkoaspirasi dan ventilasi mekanis—Paus mulai menunjukkan respons positif.
Kabar baik terus berdatangan, dengan radiologi terbaru menunjukkan pemulihan bertahap hingga 12 Maret.
Meski perjalanan pemulihan ini belum selesai, kondisi stabilnya sejak 4 Maret menguatkan harapan. Dunia Katolik pun terus mendoakan agar Bapa Suci segera pulih sepenuhnya.