JAKARTA – Bank Indonesia (BI) telah resmi meluncurkan layanan pembayaran QRIS Tap berbasis “Near Field Communication” (NFC). Layanan ini memungkinkan pengguna membayar belanjaan, KRL, dan MRT cukup dengan menempelkan ponsel ke mesin pemindai.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono berharap layanan terbaru ini dapat mendorong masyarakat yang unbanked untuk membuka akun rekening, dan mengakses layanan keuangan formal.
“Tahun ini kami tidak menargetkan berapa nilai transaksi (pada QRIS Tap). Karena kami lebih mendorong untuk ke arah inklusinya, yaitu penggunanya (inklusi keuangan masyarakat),” kata Dicky dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (14/3).
Dicky mengatakan, digitalisasi sistem pembayaran sejalan dengan program Asta Cita pemerintah. BI pun telah resmi memberlakukan tarif merchant discount rate (MDR) transaksi QRIS sebesar 0 persen alias gratis, dari yang semula 0,4 persen khusus untuk merchant badan layanan umum (BLU) dan public service obligation (PSO).
MDR QRIS merupakan biaya jasa yang dikenakan kepada merchant oleh penyelenggara jasa pembayaran (PJP) saat bertransaksi menggunakan QRIS.
Selain transportasi umum, BI secara bertahap mengimplementasikan QRIS Tap pada BLU dan PSO di sektor lainnya seperti sektor kesehatan, kawasan pariwisata, pendidikan, hingga pengelolaan dana dan barang atau jasa lain.
Pada peluncuran hari ini, QRIS Tap sudah bisa digunakan pada total 2.353 merchant yang terdiri dari 135 transportasi umum, 1.528 ritel, 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan tiga tempat parkir.
Pada tahap implementasi QRIS Tap akan diperluas ke seluruh stasiun MRT, Transjakarta, LRT, perluasan ticketing Damri, KRL rute Jabodetabek dan Yogyakarta, Solo serta perluasan secara berkelanjutan pada merchant lainnya.