JAKARTA – Jebloknya performa Manchester United musim membuat banyak pihak merasa sedih dan prihatin. Tak pelak, Ruben Amorim menjadi sasaran tembak.
Sejak kedatangannya pada November 2024 menggantikan Erik ten Hag, nasib apes belum juga pergi dari tim berjuluk Setan Merah.
Setelah terpuruk klasemen sementara Premier League 2024/2025, terkini Setan Merah harus terdepak dari Piala FA usai dikalahkan Fulham lewat drama adu penalti.
Manchester United terhenti di babak kelima dan tragisnya tersungkur di depan publik Old Trafford.
Kekalahan tersebut membuat Bruno Fernandes dan kawan-kawan semakin terpuruk, menyusul kinerja mereka yang buruk di Premier League 2024/2025. Saat ini, Setan Merah masih terdampar di posisi ke-14 klasemen sementara.
Melihat kondisi yang sangat memprihatinkan ini, legenda yang juga eks mesin gol Manchester United, Wayne Rooner ikut angkat suara.
“Jika saya adalah pemain top yang bermain di luar negeri dan Manchester United datang untuk merekrut saya sekarang, saya akan berpikir dua kali. Pemain terbaik ingin bermain di Liga Champions, dan sayangnya, klub ini tidak berada di sana saat ini,” sindir Rooney.
Sindiran sang legenda dibalas Ruben Amorim dengan sinis pula. Juru taktik berkebangsaan Portugal tampak tak senang dengan pernyataan Rooney.
Mantan pembesut Sporting CP itu juga meledek kalau Rooney pernah gagal tatkala meneruskan karier jadi pelatih paska pensiun sebagai pesepakbola.
“Itulah tujuannya. Yang naif adalah berpikir bahwa kami bisa melakukannya musim ini atau akan langsung menjadi penantang utama musim depan,” ujarnya.
“Saya tahu bahwa saat ini semua orang merasa mereka tahu segalanya. Saya pernah menjadi pundit setelah pensiun, jadi saya tahu betapa mudahnya menjadi komentator,” ketus Amorim.
“Tujuan kami adalah memenangkan Premier League. Mungkin itu bukan dengan saya, tetapi sebagai klub, kami ingin kembali meraih gelar seperti yang pernah dilakukan oleh para legenda besar di masa lalu,” tambahnya.
“Kami ingin menjadi lebih baik dan kami sadar sedang berada dalam situasi sulit. Saya tidak naif, itulah sebabnya saya ada di sini sebagai pelatih Manchester United di usia 40 tahun,” pungkas Amorim.