HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melihat adanya pola angin dengan kecepatan cukup tinggi terjadi di sejumlah perairan Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Oleh karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat, utamanya para nelayan terkait potensi gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada periode 4 – 7 Maret 2025.
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan,” tulis BMKG dalam keterangan pers yang diterima Holopis.com, Selasa (4/3).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbuhnya.
BMKG pun menjelaskan, bahwa terdapat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, yang umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 20 knot.
Begitu pun dengan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 8 – 20 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Selatan Banten – NTB, Laut Natuna, Selat Karimata, Samudra Pasifik utara Maluku – Papua,” terang BMKG.
Kondisi tersebut, kata BMKG, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 – 2.5 meter yang berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kep. Nias, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu.
Kemudian di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan NTB, Samudra Hindia selatan NTT, Selat Makassar bagian tengah.
Potensi gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat dan Samudra Pasifik utara Papua.
Dalam rilis yang sama, BMKG mengingatkan nelayan yang menggunakan moda transportasi perahu nelayan untuk menghindari kawasan perairan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter.
Kemudian untuk nelayan pengguna kapal tongkang, diimbau agar tak berlayar di perairan yang kecepatan anginnya lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.