JAKARTA – Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Khusus Jakarta menegaskan pentingnya pembangunan lay bay, di stasiun-stasiun MRT untuk kenyamanan masyarakat. Fasilitas ini dirancang untuk mengurangi penumpukan penumpang dan mencegah kemacetan di sekitar titik pemberhentian transportasi umum.
Kepala Dishub Daerah Khusus Jakarta, Syafrin Liputo menerangkan alur drop off penumpang, fasilitas lay bay dibuat agar tidak terjadi penumpukan penumpang yang berpotensi menyebabkan kemacetan. Lay bay disediakan sebagai tempat berhenti sementara bagi kendaraan yang akan menurunkan penumpang.
“Namun, dalam kondisi tertentu, seperti saat kondisi sibuk pada pagi dan sore hari, lay bay berpotensi mengalami over capacity karena volume kendaraan berlebih atau berhenti cukup lama yang memicu antrean panjang,” terang Syafrin Liputo seperti dikutip Holopis, Minggu (2/3).
Seperti antrean di Stasiun MRT Lebak Bulus pada Selasa (25/2) pagi. Hal ini terjadi akibat volume kendaraan yang padat di area lay bay ditambah bertepatan dengan Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Khusus Jakarta Rano Karno harus turun lebih cepat dari mobil karena antrean panjang yang sudah terjadi sebelum ia dan rombongan tiba.
“Tidak ada pengondisian untuk mengosongkan jalur antrean. Melihat antrean yang cukup panjang, Pak Wagub langsung turun agar lebih cepat menaiki MRT dari stasiun Lebak Bulus menuju Bundaran HI. Kemudian, mobil rangkaian yang membawa Wagub Rano dan rombongan diarahkan langsung bergerak menuju Balai Kota,”ujarnya.
Meski demikian, Syafrin menerangkan, pihaknya akan terus berkoordinasi terkait kegiatan pengawalan di tempat umum dengan tetap memprioritaskan kenyamanan publik.
“Tentunya ini jadi bahan evaluasi bagi kami bersama semua pihak untuk mengatur aspek teknis dalam pengawalan maupun setelahnya agar tidak mengganggu kenyamanan warga. Karena ini merupakan fasilitas publik, tentu publik pula yang harus jadi prioritas,” tutupnya.