JAKARTA – Bencana longsor melanda sejumlah pemukiman warga yang ada di Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana yang terjadi pada Sabtu (22/2) pukul 18.00 WIB ini menyebabkan setidaknya dua warga meninggal dunia.
“Korban merupakan sepasang suami istri yang terjebak dalam timbunan material longsor yang menimpa rumah mereka,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (23/2).
Abdul yang tidak menjelaskan identitas korban itu pun kemudian hanya menjelaskan bahwa kedua korban ditemukan tim gabungan sekitar pukul 21.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia.
Abdul kemudian menjelaskan bahwa tanah longsor ini terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dalam waktu lama.
“Dua unit rumah warga yang berada di dekat tebing rusak berat tertimbun meterial longsor,” ujarnya.
Abdul menambahkan bahwa tim penanggulangan bencana setempat telah melanjutkan proses pembersihan lingkungan pada hari ini.
Mengingat saat ini masih ada dalam musim penghujan dan terdapat beberapa kejadian bencana hidrometeorologi basah, Abdul kemudian mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaaan dan bersiaga menghadapi potensi bencana tersebut.
“Masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan atau dekat dengan tebing hendaknya mengenali tanda-tanda terjadinya tanah longsor seperti munculnya retakan di lereng sejajar dengan tebing, air sumur berubah keruh, pepohonan atau tiang tampak miring, dan kerikil berjatuhan dari tebing,” imbaunya.
“Jika terjadi hujan intensitas tinggi lebih dari satu jam, warga sebaiknya mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman,” tambahnya.