JAKARTA – Bencana banjir yang disebabkan tingginya intensitas hujan melanda pemukiman warga yang ada di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan bahwa hujan lebat dan derasnya air dari gunung mengakibatkan beberapa sungai meluap hingga ke permukiman warga.
“Selain itu, area jalan raya dan lahan pertanian warga juga turut terendam,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (17/2).
Abdul menjelaskan bahwa setidaknya ada ebanyak 35 unit rumah dan 35 kepala keluarga (KK) terdampak. Selain itu, jalan nasional lintas Sumbawa – Bima tepatnya di cabang pandai juga tergenang banjir sepanjang 500 meter.
Abdul menyebut bahwa BPBD Kabupaten Bima masih melakukan pendataan dilokasi banjir. Kendati demikian, untuk hari ini kondisi banjir berangsur surut.
Bencana serupa juga terjadi di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Peristiwa ini disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama 4 jam yang terjadi pada Sabtu (15/2).
“Sebanyak 333 KK terdampak serta sebanyak 333 unit rumah terendam banjir,” tuturnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim, berkoordinasi dengan semua pihak terkait guna melakukan pendataan dan kaji cepat.
“Kondisi mutakhir yang dilaporkan, banjir sudah surut. Tim gabungan melakukan pembersihan material sampah dan lumpur yang mengendap pascabanjir,” terangnya.
Seiring dengan perkembangan bencana di berbagai daerah, Abdul kemudian mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
“Informasi terkini dan peringatan dini akan terus disampaikan melalui saluran resmi untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak,” tukasnya.
“Pemulihan dan upaya tanggap darurat akan terus dilakukan untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan dan mempercepat proses pemulihan,” imbaunya.