JAKARTA – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden SBY, Roy Suryo Notodiprojo memberikan respons atas munculnya banyak coretan pilok di sejumlah tembok yang saat ini marak di mana-mana bukan bagian dari vandalisme. Ia melihat bahwa itu adalah ekspresi publik yang dituangkan dalam grafiti.
“Tulisan itu graffiti bukan vandalisme,” kata Roy dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (9/2/2025).
Disampaikan Roy, grafiti hanyalah curahan ekspresi yang mudah dibersihkan sebagaimana para pejuang kemerdekaan dulu pada era perang kemerdekaan 1945-1950-an untuk melawan penjajah di seantero Indonesia.
Di sisi lain, Roy mengaku mendukung aksi unjuk rasa di sejumlah kota yang menuntut Jokowi diadili. Apalagi Jokowi merupakan finalis tokoh terkorup 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Demo adili Jokowi terpantau berlangsung di Jakarta, Medan, Yogyakarta, Makassar, Surabaya, dan Malang. Mereka menuntut agar pemerintah bisa mengadili Jokowi yang selama 10 tahun telah merusak negara.
Selain itu, pakar telematika ini juga menilai sedih dengan kondisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini, yang mana diwarisi kerusakan keuangan negara setelah Joko Widodo purna tugas.
“Kasihan Presiden Prabowo Subianto sedang berusaha keras membangun bangsa di tengah anggaran yang boncos akibat kelakuan rezim Jokowi,” pungkas Roy.