JAKARTA – Istilah ibu pengganti atau surrogate mother saat ini sedang dibahas karena aktris Hollywood Lily Collins. Lily baru saja dikaruniai anak pertama melalui cara ibu pengganti. Apa sih ibu pengganti atau surrogate mother yang masih menjadi kontroversi ini?
Ibu pengganti, atau surrogate mother, adalah wanita yang mengandung dan melahirkan anak untuk pasangan lain. Praktik ini sering menjadi pilihan bagi pasangan yang menghadapi masalah infertilitas atau kondisi medis yang mencegah mereka untuk hamil. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara medis apa itu ibu pengganti, jenis-jenisnya, serta proses dan pertimbangan medis yang terlibat.
Apa itu ibu pengganti atau surrogate mother?
Ibu pengganti adalah seorang wanita yang setuju untuk mengandung dan melahirkan bayi bagi orang lain. Terdapat dua tipe utama ibu pengganti, ibu pengganti tradisional dan ibu pengganti gestasional.
Jenis-Jenis Ibu Pengganti
1. Ibu Pengganti Tradisional
o Dalam model ini, ibu pengganti menggunakan sel telur (ovum) sendiri dan inseminasi dilakukan dengan sperma dari pasangan atau donor. Ini berarti ibu pengganti memiliki hubungan genetik dengan anak yang dilahirkannya.
o Proses ini lebih sederhana tetapi membawa tantangan emosional yang signifikan, termasuk potensi untuk konflik tentang hak asuh.
2. Ibu Pengganti Gestasional
- Dalam model ini, tidak ada hubungan genetik antara ibu pengganti dan bayi. Sel telur dan sperma diambil dari pasangan yang ingin memiliki anak atau donor dan dibuahi melalui teknologi fertilisasi in vitro (IVF). Embrio yang dihasilkan kemudian ditanamkan dalam rahim ibu pengganti.
- Model ini lebih umum saat ini dan mengurangi kompleksitas emosional yang sering dihadapi dalam model tradisional.
Proses Medis Ibu Pengganti
1. Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum menjadi ibu pengganti, wanita tersebut harus menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Ini mencakup analisis riwayat medis, tes darah, dan evaluasi kesehatan reproduksi untuk memastikan bahwa ia dalam kondisi fisik yang baik untuk mengandung.
2. Pengaturan Hukum dan Kontrak
Sebelum memulai proses, penting untuk menyusun kontrak hukum yang jelas. Kontrak ini harus mencakup hak dan tanggung jawab semua pihak, serta proses pengasuhan setelah melahirkan.
3. Proses IVF
Untuk ibu pengganti gestasional, embrio dihasilkan melalui IVF. Ini melibatkan stimulasi ovarium untuk menghasilkan sel telur, yang kemudian diambil dan dibuahi dengan sperma. Setelah embrio terbentuk, satu atau lebih embrio ditanamkan ke dalam rahim ibu pengganti.
4. Perawatan Prenatal
Selama kehamilan, ibu pengganti harus mendapatkan perawatan prenatal yang rutin untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Ini termasuk kunjungan dokter, pemantauan perkembangan janin, serta tes laboratorium dan ultrasonografi.
5. Melahirkan
Proses melahirkan dapat dilakukan secara normal atau melalui operasi caesar, tergantung pada kondisi medis ibu pengganti dan keputusan tim medis. Setelah melahirkan, anak diserahkan kepada pasangan yang menjadi orang tua.
Pertimbangan Medis, Etis dan Hukum di Indonesia
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Holopis.com, metode atau upaya kehamilan di luar cara alamiah selain yang diatur dalam Pasal 127 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, termasuk ibu pengganti atau sewa menyewa/penitipan rahim, tidak bisa dilakukan di Indonesia secara hukum.
Sementara itu, Indonesia mengizinkan metode pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang sah yang ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal. Metode ini dikenal dengan metode bayi tabung.