HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut AS baru-baru ini, tepatnya pada Senin (29/12/2025) menyerang sebuah dermaga di Venezuela tempat kapal-kapal yang digunakan untuk memuat narkoba.
Serangan tersebut menjadi penanda untuk pertama kalinya Washington melakukan operasi darat di Venezuela sejak kampanye tekanan terhadap pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro dimulai.
“Terjadi ledakan besar di area dermaga tempat mereka memuat kapal-kapal dengan narkoba,” kata Presiden AS, Donald Trump dikutip Holopis dari Reuters, Selasa (30/12/2025).
Trump menegaskan bahwa target serangan tersebut adalah area implementasi tempat narkoba dipersiapkan untuk diedarkan melalui jalur laut. Dia menyebut kini area tersebut sudah musnah berkat serangan dari pihaknya.
“Kami telah menjangkau semua kapal, dan sekarang kami menjangkau area, yaitu area implementasi. Di situlah mereka melakukan implementasi, dan sekarang area itu sudah tidak ada lagi,” tegasnya.
Meski vokal mengungkapkan terkait serangan tersebut, Trump tidak menyebutkan bagian pemerintahan mana yang melakukan serangan. Kendati demikian, dia mengaku bahwa dirinya mengetahui lembaga mana yang melakukan serangan tersebut.
“Saya tidak ingin mengatakan itu (lembaga yang melakukan serangan). Saya tahu persis siapa pelakunya, tetapi saya tidak ingin menyebutkan siapa orangnya,” ujar Trump.
Sebelumnya diberitakan bahwa CIA telah melakukan serangan pesawat tak berawak pada awal bulan Desember, terhadap fasilitas pelabuhan di Venezuela. Serangan itu menargetkan dermaga terpencil yang diyakini AS digunakan oleh “geng” Venezuela Tren de Aragua untuk melakukan perdagangan narkoba. Namun, hingga saat ini belum dikonfirmasi apakah betul CIA yang melakukan serangan tersebut.



