OpenAI Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Strategis, Simak Informasi Lengkapnya


Oleh : Aisha Balqis Salsabila

HOLOPIS.COM, JAKARTA - OpenAI membuka lowongan kerja untuk posisi eksekutif baru yang akan bertanggung jawab mengkaji risiko-risiko baru terkait perkembangan kecerdasan buatan (AI), mulai dari keamanan siber hingga dampaknya terhadap kesehatan mental penggunanya.

Dikutip Holopis.com dari laman Techcrunh, CEO OpenAI Sam Altman dalam unggahan di X menyatakan, bahwa model AI saat ini menghadapi tantangan nyata, termasuk kekhawatiran terkait potensi dampak model terhadap kesehatan mental, serta kemampuan model yang semakin mahir dalam keamanan komputer hingga mampu menemukan kerentanan kritis.

Altman mengajak para profesional yang ingin berkontribusi dalam upaya memperkuat keamanan siber global untuk mempertimbangkan melamar posisi tersebut. Ia menekankan pentingnya mengembangkan kemampuan pertahanan siber mutakhir tanpa memberikan celah bagi pihak yang dapat memanfaatkannya untuk tindakan merugikan.

Dalam pengumumannya, OpenAI menjelaskan bahwa posisi Head of Preparedness akan menjalankan kerangka kesiapsiagaan perusahaan, yaitu pendekatan yang digunakan untuk memantau serta mempersiapkan risiko baru yang berpotensi menimbulkan dampak besar. Perusahaan mencantumkan kompensasi untuk posisi tersebut sebesar 555.000 dolar Amerika Serikat disertai paket ekuitas.

Pembentukan tim kesiapsiagaan pertama kali diumumkan pada 2023 untuk mengkaji risiko-risiko besar, termasuk serangan phishing hingga ancaman yang lebih spekulatif seperti penggunaan teknologi untuk tujuan nuklir.

Namun, kurang dari satu tahun kemudian, Kepala Kesiapsiagaan saat itu, Aleksander Madry, dipindahkan ke posisi baru yang berfokus pada penalaran AI. Beberapa pejabat keselamatan lain di OpenAI juga diketahui meninggalkan perusahaan atau beralih ke peran berbeda.

OpenAI baru-baru ini memperbarui Kerangka Kesiapsiagaannya dan menyebut kemungkinan penyesuaian terhadap persyaratan keamanan jika laboratorium AI lain merilis model berisiko tinggi tanpa perlindungan setara.

Selain isu keamanan, Altman juga menyinggung meningkatnya perhatian terhadap dampak chatbot AI terhadap kesehatan mental. Sejumlah gugatan terbaru menuduh ChatGPT memperkuat delusi pengguna, meningkatkan isolasi sosial, bahkan berkontribusi pada kasus bunuh diri.

OpenAI menyatakan terus meningkatkan kemampuan ChatGPT dalam mengenali tekanan emosional dan mengarahkan pengguna ke bantuan yang tepat. Dengan rekrutmen eksekutif baru ini, OpenAI menegaskan komitmennya untuk mengantisipasi risiko-risiko baru seiring pesatnya perkembangan teknologi AI.

Tampilan Utama
/