HOLOPIS.COM, JAKARTA – Myanmar resmi memulai pemilihan umum demokratis multipartai 2025 dengan pelaksanaan tahap pertama yang digelar pada Minggu (28/12). Pemilu ini menjadi bagian dari proses politik nasional yang direncanakan berlangsung dalam beberapa tahap.
“Pemilihan umum akan dilaksanakan dalam tiga tahap, dengan tahap kedua dijadwalkan pada 11 Januari 2026 dan tahap ketiga pada 25 Januari,” ujar Komisi Pemilihan Umum Myanmar, dikutip Holopis.com, Senin (29/12).
Secara keseluruhan, pemilu mencakup 692 daerah pemilihan di seluruh wilayah Myanmar. Sekitar 5.000 kandidat dari 57 partai politik bersaing untuk memperebutkan kursi di Pyithu Hluttaw atau Majelis Rendah, Amyotha Hluttaw atau Majelis Tinggi, serta parlemen negara bagian dan daerah.
Pemilu ini akan menentukan komposisi Parlemen Persatuan yang terdiri dari Pyithu Hluttaw dan Amyotha Hluttaw, serta Parlemen Negara Bagian dan Daerah. Parlemen Persatuan yang terbentuk nantinya akan memilih presiden baru, yang kemudian membentuk Pemerintahan Persatuan berikutnya.
Komisi Pemilihan Umum Myanmar mencatat sebanyak 21.517 tempat pemungutan suara telah disiapkan secara nasional untuk mendukung pelaksanaan pemilu.
Pada pemilu kali ini, Myanmar memperkenalkan sistem proporsional anggota campuran atau mixed-member proportional (MMP), serta menggunakan Mesin Pemungutan Suara Elektronik Myanmar atau Myanmar Electronic Voting Machine (MEVM). Sistem MMP menggabungkan metode first-past-the-post dan perwakilan proporsional, sebagaimana dilaporkan harian milik pemerintah Myanmar, Global New Light of Myanmar.
Kementerian Informasi Myanmar juga menyampaikan bahwa warga negara Myanmar yang tinggal di luar negeri telah memberikan suara lebih awal melalui kedutaan besar dan konsulat. Selain itu, tim pemantau pemilu dari sejumlah negara telah tiba untuk mengawasi proses pemungutan suara.
Sebagai catatan, Myanmar terakhir kali menyelenggarakan pemilu nasional pada November 2020.



