HOLOPIS.COM, BEKASI – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho memprediksi puncak arus balik libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) akan bergeser ke 4 Januari 2026.
Pergeseran tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan oleh pemerintah.
“Dengan adanya kebijakan WFA, terjadi pergeseran arus balik. Yang semula direncanakan pada 2 Januari, kemungkinan bergeser ke 4 Januari,” ujarnya kepada wartawan, dikutip Holopis.com, Sabtu (27/12/2025).
Korlantas Polri mencatat, hingga Jumat (26/12), sekitar 1,36 juta kendaraan telah meninggalkan Jakarta selama periode arus mudik Nataru.
Jumlah tersebut setara dengan 47 persen dari total proyeksi 2,9 juta kendaraan yang bergerak menuju wilayah Trans Jawa dan Sumatra.
“Puncak arus mudik terjadi pada tanggal 24 Desember. Dari proyeksi 2,9 juta kendaraan, hingga saat ini sudah 47 persen meninggalkan Jakarta,” ujar Irjen Pol Agus.
Ia mengakui bahwa pergerakan kendaraan selama libur Nataru sempat memicu kepadatan di sejumlah kawasan wisata, seperti Gadog, Malioboro Yogyakarta, serta Karanganyar, Jawa Tengah.
Namun, kepadatan tersebut telah diantisipasi melalui berbagai langkah rekayasa lalu lintas di lapangan.
“Menuju kawasan wisata memang terjadi kepadatan, tetapi jajaran di wilayah sudah melakukan langkah-langkah antisipasi,” katanya.
Selain itu, Irjen Pol Agus menyebut adanya perlambatan arus lalu lintas di beberapa ruas tol akibat kecelakaan yang terjadi pada pagi hari.
Namun, situasi tersebut dapat segera dikendalikan melalui penanganan cepat dan penerapan rekayasa lalu lintas.
“Tadi pagi sempat terjadi perlambatan akibat kecelakaan, namun sudah kita antisipasi. Sejak pagi juga telah dilakukan contraflow,” jelasnya.
Menghadapi arus balik, Korlantas Polri memproyeksikan sekitar 2,8 juta kendaraan akan kembali menuju Jakarta.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, kepolisian akan melakukan penebalan personel di sejumlah titik strategis, baik di jalur Trans Jawa maupun Sumatra.
“Oleh sebab itu, kami melakukan penebalan personel. Proyeksi arus balik mencapai 2,8 juta kendaraan, sehingga harus dipersiapkan dengan matang,” kata Irjen Pol Agus.
Ia menegaskan bahwa seluruh pergerakan arus balik dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sumatra akan dikelola secara terpadu agar tetap aman dan lancar.
“Pada arus balik nanti, semua pergerakan akan menuju Jakarta, baik dari Trans Jawa maupun dari Sumatra. Ini harus kita kelola bersama,” ucapnya.
Untuk memastikan kelancaran arus balik, Korlantas Polri telah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas, termasuk contraflow dan one way, yang akan diterapkan secara situasional sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Jika arus balik bisa terurai antara tanggal 2 dan 4 Januari tentu lebih ringan. Namun apabila puncaknya terjadi pada 4 Januari, kami sudah siap dengan seluruh skenario,” pungkasnya.



