Bendera GAM Berkibar di Aceh, Pemerintah Diminta Tegas tapi Persuasif


Oleh : Dani Yoga

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Muncul aksi pengibaran bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dilakukan sebagian warga Aceh di tengah penanganan pascabencana. Pemerintah mesti memberi respons tegas namun persuasif.

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menjelaskan analisanya soal pemerintah perlu respons tegas dalam polemik itu. Namun, perlu diiringi dengan sikap persuasif dalam menyikapi fenomena pengibaran bendera GAM untuk mencegah trauma masa lalu.

Menurut dia, pendekatan itu krusial untuk menjaga stabilitas Aceh. Iwan mengingatkan proses perdamaian di Aceh dilalui dengan proses yang panjang. Bagi dia, jika muncul simbol, narasi, dan provokasi yang dikhawatirkan mengarah ke separatisme dinilainya mencederai komitmen damai. "Menjaga perdamaian berarti menutup semua ruang bagi kebangkitan simbol konflik masa lalu,” kata Iwan di Jakarta, Jumat.

Iwan menyebut aksi pengibaran bendera GAM yang dilakukan sejumlah warga Aceh itu sebagai bentuk provokasi terhadap masyarakat.

Lebih lanjut, dia menduga pengiberan bendera itu karena adanya ulah oknum yang punya kepentingan. Hal itu diduga terkait kepentingan penanganan pascabencana banjir bandang dan longsor Aceh.

Dia menganalisa ada upaya menghasut masyarakat seolah-olah pemerintah mengabaikan masyarakat Aceh yang terdampak bencana. Iwan mengatakan demikian karena dugaan itu diperkuat dengan maraknya narasi di media social.

Narasi itu diduga mengarahkan persepsi sehingga bisa mempengaruhi emosi masyarakat. Dia mencontohkan seperti narasi penghilangan peran TNI, Polri, relawan, dalam penanganan pemulihan bencana.

Iwan menilai aksi itu bisa dianggap sebagai upaya mengerdilkan peran negara dalam narasi penanganan bencana. Sebab, adanya fakta bantuan dan kerja pemulihan dari pemerintah seperti sengaja dihilangkan dari framing. "Tujuannya membangun persepsi bahwa negara abai atau menindas,” tutur Iwan.

Kemudian, Iwan juga merespons sikap aparat yang mesti membubarkan aksi demo yang membawa bendera GAM. Bagi Iwan, tindakan penertiban itu penting dilakukan untuk mencegah potensi konflik vertikal maupun horisontal.

"Provokasi muncul di saat masyarakat Aceh sedang berduka akibat bencana. Kondisi emosional masyarakat dimanfaatkan untuk membangun rasa ketidakadilan,” ujar Iwan.

Sebelumnya, viral video prajurit TNI yang membubarkan massa pendemo di Aceh yang membawa bendera GAM. Penertiban itu berlangsung ricuh sehingga memunculkan narasi aparat bersikap represif di tengah penanganan bencana Aceh.

Tampilan Utama
/