HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sektor ekonomi kreatif Indonesia memasuki babak baru dalam digitalisasi visual. Kementerian Ekonomi Kreatif (KemenEkraf)/Badan Ekonomi Kreatif secara resmi menggandeng platform desain global, Canva, dalam perhelatan workshop bertajuk “Visual Hebat, Ide Jadi Nyata dengan Canva”.
Acara yang berlangsung di Ballroom Thamrin Nine, Jakarta, pada Selasa (23/12) ini menjadi panggung bagi para talenta kreatif untuk mempertajam kemampuan literasi visual berbasis kecerdasan buatan (AI).
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menyoroti fenomena “ide yang terabaikan” akibat visualisasi yang kurang memadai. Menurutnya, kualitas sebuah inovasi seringkali gagal tersampaikan bukan karena substansinya yang buruk, melainkan karena medium penyampaiannya yang tidak komunikatif.
“Canva bukan sekadar alat kerja, melainkan instrumen ekspresi ide, perasaan, dan nilai. Di sinilah peran visual menjadi krusial untuk memastikan gagasan besar tidak berhenti di kepala, tapi mampu menggerakkan audiens,” tegas Irene Umar di hadapan para peserta lintas subsektor ekonomi kreatif.
Beliau juga menegaskan bahwa kolaborasi perdana ini adalah langkah strategis pemerintah dalam membangun ekosistem talenta nasional yang adaptif, kompetitif, dan melek teknologi.
Senada dengan visi pemerintah, Country Manager Canva Indonesia, Stefani Herlie, menyatakan bahwa kemitraan ini merupakan manifestasi dari misi Canva untuk mendemokratisasi desain bagi setiap individu.
“Kemitraan dengan Kementerian Ekonomi Kreatif mencerminkan visi bersama untuk membekali masyarakat Indonesia dengan keterampilan, alat, dan kepercayaan diri di tengah persaingan dunia visual digital yang kian ketat,” ungkap Stefani.
Ia menambahkan bahwa integrasi teknologi AI dalam Canva bertujuan untuk mengakselerasi proses produksi kreatif tanpa mengesampingkan kualitas dan orisinalitas karya.
Workshop ini memberikan pengalaman mendalam bagi para peserta, mulai dari navigasi dasar hingga pemanfaatan fitur-fitur mutakhir berbasis AI yang tergabung dalam Magic Studio.
Integrasi teknologi ini mencakup penggunaan Magic Write dan Magic Edit yang mempercepat penyusunan narasi serta penyuntingan elemen visual secara presisi.
Selain itu, fitur Magic Eraser dan Magic Switch memberikan kemudahan bagi pengguna dalam membersihkan objek yang tidak diinginkan serta mengubah format konten secara instan ke berbagai ukuran media.
Inovasi ini semakin lengkap dengan hadirnya Video 2.0 yang memungkinkan transformasi konten digital menjadi lebih dinamis, inovatif, dan efisien.
Sesi praktik dipandu langsung oleh Syammas P. Syarbini, seorang Canva Verified Expert. Peserta diajak melakukan eksperimen desain dari nol, memahami pentingnya konsistensi identitas visual (brand consistency), serta bagaimana AI dapat menjadi asisten produktif dalam menjaga alur kerja kreatif.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu, serta Direktur Penerbitan dan Fotografi, Iman Santosa.
Melalui kolaborasi ini, Kementerian Ekonomi Kreatif kembali mempertegas posisinya dalam mendorong transformasi digital sebagai the new engine of growth bagi ekonomi nasional. Dengan memperkuat kapasitas visual para pelakunya, Indonesia optimistis mampu melahirkan karya-karya kreatif yang relevan dan mampu bersaing di pasar global.



