Legenda Ebu Gogo, Makhluk Mitologi Pemakan Segala dari Flores

10 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pulau Flores tidak hanya dikenal karena keindahan alam dan kekayaan budayanya, tetapi juga karena beragam kisah legenda yang hidup turun-temurun di tengah masyarakat. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah legenda Ebu Gogo, makhluk mitologi yang diyakini pernah hidup berdampingan dengan manusia di wilayah Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Asal-usul Ebu Gogo

Dalam kepercayaan masyarakat Suku Nage, Ebu Gogo berasal dari wilayah Kampung Ua dan diyakini pernah menghuni daerah Kampung Ua, Boawae, Kabupaten Nagekeo. Nama Ebu Gogo sendiri memiliki arti khusus, yakni “Ebu” yang berarti nenek, dan “Gogo” yang berarti pemakan segala. Penamaan ini merujuk pada sifat makhluk tersebut yang rakus dan memakan apa saja, termasuk daging mentah.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Ebu Gogo konon tinggal di sebuah goa besar bernama Lia Ula, yang tersembunyi di balik hutan lebat di sekitar Kampung Ua, terletak dibawah kaki Gunung Eboulobo. Goa ini digambarkan memiliki lorong masuk yang panjang, mencapai sekitar satu kilometer. Mereka hidup di dalam goa tanpa mengenal api maupun peralatan, menjalani kehidupan primitif jauh dari peradaban manusia.

Secara fisik, Ebu Gogo disebut memiliki kemiripan dengan manusia, karena berjalan tegak dan tidak memiliki ekor. Namun, seluruh tubuhnya ditutupi bulu lebat, dengan wajah menyerupai kera atau orangutan. Gigi taringnya besar dan tajam, dengan tinggi tubuhnya sekitar satu meter.

- Advertisement -

Meski bertubuh kecil, Ebu Gogo dipercaya memiliki kekuatan luar biasa serta kemampuan berlari sangat cepat. Ebu Gogo dikenal sering mencuri hasil kebun dan makanan dari gubuk-gubuk warga Kampung Ua.

Dalam beberapa cerita, makhluk ini bahkan muncul di pesta-pesta warga dan meminta makanan. Namun, sifat rakus membuat mereka tidak pernah merasa cukup. Yang paling ditakuti, Ebu Gogo dipercaya gemar memakan daging mentah dan menculik bayi serta anak-anak.

Akibat ulah yang meresahkan, penduduk Kampung Ua menganggap Ebu Gogo sebagai hama yang membahayakan keselamatan warga. Berbagai upaya pengusiran dilakukan, namun makhluk tersebut selalu kembali.

Hingga akhirnya, warga mengambil tindakan ekstrem untuk membasmi mereka dengan cara menutup pintu Goa Lia Ura dan membakar ijuk yang telah dilemparkan ke dalam goa.

Peristiwa tersebut dipercaya menyebabkan hampir seluruh Ebu Gogo tewas terbakar. Hanya sepasang Ebu Gogo yang selamat karena sedang berada di luar goa untuk mencari makanan. Keduanya kemudian melarikan diri ke wilayah pegunungan dan menghilang. Legenda menyebutkan bahwa Ebu Gogo telah punah sekitar 2.000 tahun lalu.

Sebagian peneliti dan masyarakat mengaitkan legenda Ebu Gogo dengan Homo floresiensis, spesies manusia purba yang pernah ditemukan di Flores. Meski belum terbukti secara ilmiah, keterkaitan ini membuat legenda Ebu Gogo semakin menarik untuk dibahas.

Legenda Ebu Gogo tetap hidup dalam cerita rakyat Flores dan menjadi bagian penting dari budaya lokal. Kisah ini sering digunakan sebagai pengingat bagi anak-anak agar patuh kepada orang tua dan tidak bermain terlalu jauh dari rumah.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
10 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis