HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dua warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dalam sejumlah insiden terpisah di Tepi Barat bagian utara pada Sabtu (20/12), demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina.
Menurut keterangan kementerian tersebut di Ramallah, seorang remaja berusia 16 tahun bernama Rayan Mohammed Abdel Qader Abu Mualla tewas di Qabatiya. Jenazahnya masih ditahan oleh pasukan Israel, imbuh keterangan itu. Sebelumnya, seorang pria berusia 22 tahun, Ahmed Said Zayoud, dilaporkan tewas ditembak di Silat al-Harithiya, sebelah barat laut Jenin.
“Kedua insiden tersebut melibatkan serangan terhadap tentaranya. Di Qabatiya, seorang warga Palestina melemparkan batu bata ke arah tentara dari unit pengintai Brigade Penerjun Payung yang tengah melakukan penyerbuan,” demikian disampaikan Pasukan Militer Israel, dikutip Holopis.com, Senin (12/22).
Pasukan Israel kemudian membalasnya dengan tembakan hingga menewaskan pelaku pelemparan, kata IDF..
Beberapa menit kemudian di Silat al-Harithiya, seorang warga Palestina lainnya melemparkan bahan peledak ke arah tentara Israel, yang juga membalas dengan tembakan, sebut pernyataan IDF. Tidak ada tentara Israel yang dilaporkan terluka dalam kedua insiden tersebut.
Sebagai informasi, Pasukan Israel kerap melakukan operasi di Tepi Barat, yang oleh Israel disebut sebagai langkah kontra-terorisme. Operasi itu menargetkan individu-individu yang diduga terkait dengan kelompok bersenjata Palestina.
Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada pertengahan Desember, sedikitnya 232 warga Palestina, termasuk 52 anak-anak, tewas oleh pasukan atau pemukim Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada 2025.
Secara terpisah, IDF menyatakan bahwa pasukannya menewaskan dua warga Palestina di Jalur Gaza bagian utara pada Sabtu setelah keduanya melintasi Garis Kuning, zona penyangga yang ditetapkan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober, dan dinilai menimbulkan ancaman langsung. Angkatan udara Israel melancarkan serangan tersebut setelah melakukan identifikasi terhadap kedua individu, ujar IDF.
Dalam 24 jam terakhir, otoritas Palestina melaporkan 13 korban tewas, termasuk tujuh kematian yang sebelumnya belum tercatat dan enam kematian yang baru dikonfirmasi, serta 20 orang luka-luka. Sejak 11 Oktober, tercatat 401 warga Palestina tewas, 1.108 orang terluka, dan 641 jenazah berhasil dievakuasi.
Otoritas Palestina juga menyebutkan bahwa sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 70.925 warga Palestina telah tewas dan 171.185 lainnya terluka. Mereka menambahkan bahwa banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan, sementara tim darurat dan penyelamat tidak dapat menjangkau para korban tersebut.



