HOLOPIS.COM, JAKARTA – Laga panas antara PSM Makassar vs Malut United dalam lanjutan Super Leagur berakhir miris untuk tuan rumah. PSM Makassar takluk dengan skor tipis 0-1 dari Laskar Kie Raha.
Main di depan pendukungya di Stadion Stadion Gelora B. J. Habibie, Parepare, PSM tampil agresif sejak babak pertama. Apalagi di laga ini, gol kemenangan tim tamu dicetak penyerangnya David Da Silva pada awal pertandingan menit ke-2.
Sepanjang laga, PSM Makassar mampu melepaskan tujuh tembakan dengan empat di antaranya berhasil mengarah ke gawang Malut United. Adapun, Malut United membukukan 5 tembakan ke gawang dari 10 percobaan tembakan.
Meski kerap ditekan, Malut United justru tampil lebih efisien. Kolaborasi Ciro Alves dan David da Silva membuat lini belakang PSM Makassar yang digalang Yuran Fernandes malah sering kerepotan.
Di laga itu, wasit Yoko Suprianto jadi sorotan karena membatalkan penalti yang mestinya didapat PSM di penghujung babak kedua. Insiden itu berawal saat winger PSM Rizky Eka ditarik gelandang Malut Wbeymar Angulo di kotak penalti.
Wasit Yoko Suprianto saat itu langsung memberikan hadiah penalti dan mengganjar kartu kuning untuk Angulo.
Sang Kapten PSM Yuran Fernandes sudah bersiap-siap maju sebagai eksekutor penalti. Tapi, wasit Yoko Ketika itu memilih untuk mengecek VAR karena kode dari asisten VAR.
Nah, usai mengecek VAR, Yoko malah memutuskan penalti untuk PSM batal. Kartu kuning untuk Angulo turut dibatalkan oleh wasit.
Kekalahan dari Malut itu membuat tim Juku Eja ternodai. Sebab, tim asuhan Tomas Trucha itu tidak terkalahan dalam enam pertandingan sebelumnya.
Adapun sebaliknya Malut dengan kemenangan itu memperpanjang tren positif tak terkalahkan jadi sembilan laga.
Pelatih PSM Makasar Tomas Trucha kesal dengan hasil pertandingan. Dia merasa tim asuhannya tak layak kalah karena secara statistik menguasai jalannya pertandingan.
Trucha pun menyindir wasit yang membatalkan penalti untuk skuad asuhannya.
“Menurut kita pelanggaran yang dilakukan kepada pemain kita itu adalah penalti. Sayangnya mungkin mereka berkikir hal lain. Kita tidak tahu ini pekerjaan mereka,” ujar Trucha.



