HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah untuk memberantas praktik pemalakan, pungutan liar (pungli), dan kecurangan yang merugikan petani.
Ia menyatakan tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi oknum yang mencoba mempermainkan bantuan yang menjadi hak para petani. “Berani palak petani langsung kita habisi,” tegas Sudaryono dalam caption unggahan Instagramnya, dikutip Holopis.com, Sabtu (13/12/2025).
Sudaryono mengungkapkan, hingga kini masih ditemukan satu-dua oknum yang nekat bermain curang di lapangan, mulai dari pemalsuan pupuk hingga penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
“Masih ada saja satu dua orang yang nekat coba-coba bermain curang di lapangan. Entah itu memalsukan pupuk, atau menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan aturan,” tegasnya.
Meski mengakui praktik-praktik nakal masih mencoba mencari celah, Sudaryono menegaskan pengawasan tidak akan kendor. “Kita tidak tutup mata, praktek-praktek nakal seperti ini memang masih mengintip celah, tapi pengawasan tidak akan kendor sedikitpun,” ungkapnya dengan tegas.
Ia menyoroti kasus terbaru di mana ada oknum yang mengatasnamakan pejabat untuk meminta pungutan uang terkait alat pertanian. Padahal, menurut aturan, alat pertanian diberikan gratis kepada kelompok tani tanpa pungutan apa pun.
“Baru-baru ini bahkan ada oknum yang mengatasnamakan pejabat meminta pungutan uang untuk alat pertanian. Padahal aturannya jelas, alat itu gratis diserahkan ke kelompok tani, tidak boleh ada pungutan sepeserpun dengan alasan administrasi sekalipun,” tandasnya.
Sudaryono menegaskan tindakan tersebut merupakan tindak pidana dan telah diproses secara hukum. “Itu jelas tindak pidana, dan proses hukumnya sudah berjalan tegas terhadap pelakunya,” sambungnya.
Ke depan, Kementerian Pertanian berfokus pada perbaikan menyeluruh untuk menutup celah korupsi dan pungli. “Kita mungkin tidak bisa menghapus masa lalu, tapi kita fokus melakukan perbaikan total untuk masa depan,” ujar Mas Dar, sapaan akrab Sudaryono.
“Sistem di internal inspektorat diperkuat, pengawasan diperketat, dan transparansi dibuka seluas-luasnya. Tujuannya agar celah untuk korupsi dan pungli semakin sempit dan hilang sama sekali,” sambungnya.
Sudaryono menekankan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, ketegasan dan integritas menjadi nilai utama dalam mengawal kepentingan masyarakat kecil, wabil khusus kalangan petani.
“Di bawah kepemimpinan Pak Prabowo dan Menteri Pertanian Pak Amran, ketegasan dan integritas menjadi panglima. Beliau memberikan teladan, Ing Ngarso Sung Tulodo, yang menjadi contoh bagi kami semua di kementerian,” tuturnya.
Ia menilai kondisi pertanian nasional kini jauh lebih baik berkat keberanian pimpinan dalam menindak pelanggaran. “Situasi pertanian kita saat ini sudah jauh lebih baik berkat keberanian pimpinan dalam menindak pelanggaran,” imbuhnya menegaskan.
Menutup pernyataannya, Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian untuk menjaga amanah petani dan memastikan seluruh bantuan tepat sasaran.
“Ini adalah komitmen kami untuk menjaga amanah petani. Jangan sampai keringat petani dipermainkan oleh oknum yang hanya cari untung. Kami akan terus bekerja keras memastikan bantuan sampai ke tangan yang berhak tanpa potongan apapun,” pungkasnya.



