Laporan Resmi Menbud : 43 Cagar Budaya Sumatra Terdampak Bencana

24 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI mengumumkan bahwa 43 unit cagar budaya (CB) di tiga provinsi Sumatra yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, mengalami dampak kerusakan akibat bencana banjir dan longsor. Laporan ini disampaikan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang merinci upaya mitigasi dan alokasi dana darurat.

Menbud Fadli Zon menjelaskan, Provinsi Aceh menjadi wilayah dengan jumlah dampak tertinggi, mencatat 34 cagar budaya yang terpengaruh. Disusul Sumatra Utara dengan tujuh cagar budaya, dan Sumatra Barat dengan dua cagar budaya. Kerusakan yang dialami cagar budaya tersebut diklasifikasikan bervariasi, mulai dari tingkat ringan hingga rusak parah.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Sejumlah situs bersejarah yang memiliki nilai penting nasional terkonfirmasi terdampak. Di antara aset-aset tersebut adalah Rumah Tjong A Fie (Sumatra Utara), Rumah Rasuna Said (Sumatra Barat), kediaman pahlawan nasional, Kompleks Benteng Indrapatra (Aceh), serta Jalur Kereta Api Sawahlunto-Teluk Bayur (Sumatra Barat).

Selain itu, Kompleks Masjid Tengku Di Kila, Situs Bukit Kerang, dan Kompleks Bangunan Masjid Tua Kebayakan juga masuk dalam daftar cagar budaya yang terdampak. Menteri Fadli Zon mengonfirmasi bahwa Situs Bongal dan Jago-jago di Tapanuli Tengah, yang sempat tergenang, telah diselamatkan setelah genangan air surut.

- Advertisement -

Sebagai respons terhadap bencana, Kemenbud telah menggalang dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk mendukung penanganan dan pemulihan cagar budaya di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Dana ini akan disalurkan melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah terkait.

Fadli Zon juga menyoroti kondisi 72 orang juru pelihara situs dan cagar budaya yang turut menjadi korban bencana di ketiga provinsi tersebut. Meskipun semua juru pelihara dilaporkan dalam kondisi sehat, rumah dan properti mereka mengalami kerusakan parah akibat banjir.

“Mereka ini yang di garda paling depan untuk memelihara situs dari hari ke hari,” tegas Menbud.

Ia juga menekankan pentingnya peran SDM kebudayaan dalam upaya perlindungan aset negara. Kemenbud memastikan terus memantau dan melakukan intervensi kebijakan yang diperlukan.

Data Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I, II, dan III per 4 Desember 2025 menunjukkan bahwa total 355 cagar budaya berada dalam kawasan risiko (Risk Exposure) di tiga provinsi tersebut.

Dari total ini, 43 telah terdampak, menyisakan 311 cagar budaya yang dinyatakan aman. Kemenbud mengajak masyarakat untuk turut mendukung upaya mitigasi warisan budaya di masa depan.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
24 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis