Kiai Miftah Sebaiknya Mundur, Maqom Rais Aam Rusak

Maqomnya sudah rusak, publik sudah tidak begitu hormat, ini pertanda bencana kubro bagi PBNU,

170 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa Kiai Miftachul Akhyar sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya saat ini sebagai Rais Aam PBNU.

Menurutnya, keributan di lingkaran internal PBNU mencuat karena sikap kiai Miftah yang tidak mengindahkan AD/ART atau aturan konstitusional di dalam organisasi besutan KH Hasyim Asyari tersebut.

- Advertisement -Hosting Terbaik

“Saya kira kiai Miftah sebaiknya mundur. Kapal pesiar PBNU harus diselamatkan dari kekaraman,” kata Habib Syakur, Sabtu (6/12/2025).

Kata Habib Syakur, di dalam AD/ART organisasi, Rais Aam maupun Syuriyah tidak memiliki kewenangan melakukan pemecatan kepada Dewan Tanfidzi. Terlebih ketua umum PBNU adalah mandataris hasil Musyawarah Nasional.

- Advertisement -

Jika pun ada perubahan Ketua Umum, prosesnya menurut Habib Syakur tidak bisa dengan sepucuk surat rekomendasi, melainkan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

“Kalau bicara organisasi tentu harus mengikuti aturan organisasi. Kalau bahasa jawanya, ora iso sak karepe dewe (tidak bisa seenaknya sendiri),” ujarnya.

Terhadap polemik yang sampai saat ini masih memanas di PBNU, Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menuding bahwa marwah jabatan Rais Aam PBNU saat ini sudah dianggap rendah oleh banyak kalangan.

Bukan karena jabatan Rais Aam yang rendah, melainkan orang yang saat ini sedang duduk di kursi tersebut yang membuat publik mencaci maki Rais Aam PBNU, di mana jabatan tersebut pernah diduduki oleh Hadlratus Syeikh Hasyim Asyari, yang pada waktu itu bernama Rais Akbar.

“Kalau saya melihat sih jabatan Rais Aam ini sudah rusak sejak Kiai Miftah bermanufer untuk mengangkangi AD/ART PBNU. Akhirnya publik malah melihat, oh Kiai Miftah ini sedang pengin menguasai PBNU, oh Rais Aam ini akhirnya terhinakan. Maqomnya sudah rusak, publik sudah tidak begitu hormat, ini pertanda bencana kubro bagi PBNU,” tutur Habib Syakur.

Sebagai salah satu pengagum Nahdlatul Ulama, Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid berharap Nahdlatul Ulama tidak rusak karena kelakuan para petinggi di PBNU, pun jika PBNU harus dibekukan.

“Karena pertengkaran Kiai Yahya dan Kiai Miftah, akhirnya antar warga Nahdliyyin saling bertengkar, saling memaki. Saya pikir sekalipun PBNU bubar, NU tetaplah berdiri sebagai sebuah jamiyah, karena para penganutnya memegang nilai, memeluk kultur, bukan struktur,” pungkasnya.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
170 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis