HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Erma Rini mengingatkan kepada seluruh bank pemerintah (Himbara) untuk memastikan layanan perbankan mereka tetap stabil saat menjelang dan ketika libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
“Pentingnya kesiapan maksimal sektor perbankan dalam memastikan kelancaran transaksi masyarakat,” kata Anggie dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Sabtu (6/12/2025).
Ia menegaskan bahwa peningkatan arus pergerakan wisatawan, tingginya kebutuhan penarikan tunai, serta intensitas penggunaan layanan digital di berbagai destinasi membuat pengawasan terhadap perbankan menjadi agenda utama mereka.
Politisi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ini pun menegaskan pula, bahwa seluruh layanan perbankan—mulai dari ATM, mobile banking, sistem pembayaran, hingga layanan operasional 24 jam—harus tetap berjalan optimal pada dua periode puncak transaksi nasional: Nataru dan Lebaran.
“ATM itu bukan sekadar mesin. Ada risiko kartu tertelan, kerawanan kejahatan, hingga gangguan mobile banking saat masyarakat membeli tiket wisata. Semua kemungkinan harus diantisipasi,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Komisi VI mendalami kesiapan sejumlah bank BUMN seperti Mandiri, BNI, BRI, BTN, serta BP BUMN dan Danantara. Bank Mandiri memaparkan bahwa infrastruktur IT mereka mampu menampung lonjakan transaksi hingga 2–4 kali lipat dari kondisi normal pada masa Nataru.
Selain itu, penguatan dua pusat data berkonsep active-active dan sistem monitoring 24/7 juga menjadi bagian dari mitigasi. Mandiri menyiapkan uang kartal sebesar Rp44 triliun untuk periode 1 Desember 2025–2 Januari 2026 dan menambah jadwal cabang piket pada 27–28 Desember.
BNI turut menyiapkan Rp19,51 triliun kas nasional serta Rp1,2 triliun khusus untuk kebutuhan di Bali, dilengkapi peningkatan tenaga teknis, perawatan preventif ATM, dan dukungan 54–64 personel pada hari-hari dengan transaksi tertinggi.
Sementara itu, Nora Osloi Sinaga, SVP Insurance Business Performance Asset Optimization PT Danantara Aset Manajemen, menegaskan bahwa seluruh BUMN perbankan dituntut menjaga performa sekaligus meningkatkan kualitas layanan di tengah tingginya aktivitas masyarakat.
“Di periode Nataru, kompleksitas layanan semakin besar. Kesiapan SDM, sistem, sampai aplikasi harus benar-benar matang,” tegasnya.
Komisi VI DPR RI memastikan akan terus mengawasi kesiapan layanan publik sektor perbankan menjelang Nataru. Termasuk memastikan kecukupan stok uang tunai nasional yang diperkirakan naik 3% pada 2025, mencapai sekitar Rp41,2 triliun, sesuai TOR Kunjungan Kerja yang disampaikan.



