52% BTS Aktif, Pemerintah Kebut Pemulihan Telekomunikasi Pasca Banjir di Aceh

18 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama seluruh operator seluler nasional tengah mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi yang terdampak banjir besar di Provinsi Aceh serta sejumlah wilayah di Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

Di antara tiga wilayah tersebut, Aceh menjadi daerah dengan kerusakan layanan paling parah. Banjir mengakibatkan pasokan listrik terputus, akses jalan rusak, hingga jaringan telekomunikasi ikut lumpuh.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan bahwa pemulihan jaringan di Aceh menjadi fokus utama pemerintah selama masa tanggap darurat.

“Kita semua bergotong royong memulihkan keadaan dan berharap seluruh pihak dapat menunjukkan simpati kepada sesama,” ujar Wamen Nezar seperti yang dikutip Holopis.com melalui siaran pers saat meninjau proses pemulihan di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh, Rabu (3/12/2025).

- Advertisement -

Lebih dari 50 Persen BTS Kembali Aktif

Berdasarkan data per 5 Desember 2025, tercatat 1.789 dari total 3.414 BTS (Base Transceiver Station) atau 52,4 persen di Aceh telah kembali beroperasi.

Wamen Nezar optimistis persentase tersebut dapat meningkat hingga 75 persen seiring berangsur pulihnya pasokan listrik. Pemerintah menargetkan jaringan telekomunikasi mampu kembali mendekati kondisi normal dalam pekan ini.

“Kendala utama masih sama seperti sebelumnya, yaitu pasokan energi listrik. Namun kita berharap minggu ini layanan dapat pulih seperti semula,” ucap Nezar.

Kemkomdigi dan operator seluler terus melakukan pemantauan lapangan dan koordinasi intensif untuk memastikan proses pemulihan berlangsung cepat dan terukur.

“Laporan perkembangan dilakukan setiap hari, bahkan jam per jam terkait perbaikan jaringan telekomunikasi,” jelas Nezar.

Starlink Dikerahkan sebagai Komunikasi Darurat

Untuk wilayah yang masih terisolasi jaringan, Kemkomdigi menyalurkan perangkat komunikasi berbasis satelit Starlink, lengkap dengan genset sebagai sumber listrik sementara.

Perangkat darurat ini berfungsi sebagai buffer system agar komunikasi publik tetap berjalan, terutama saat jaringan BTS dan listrik belum sepenuhnya pulih. Kehadiran Starlink memungkinkan proses evakuasi, distribusi bantuan, layanan kesehatan, hingga pendataan korban tetap berjalan real-time.

Seluruh layanan komunikasi darurat diberikan secara cuma-cuma dan murni untuk kebutuhan kemanusiaan.

Kemkomdigi juga menjalin koordinasi dengan PLN dan instansi terkait untuk memastikan perbaikan BTS dapat berlangsung paralel dengan pemulihan listrik.

“PLN menyampaikan bahwa listrik diharapkan pulih pada Jumat. Jika itu tercapai, proses pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh akan jauh lebih cepat,” kata Nezar.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
18 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis