HOLOPIS.COM, JAKARTA – TNI Angkatan Darat melalui Komlekdam XX/TIB mengerahkan personelnya untuk memasang perangkat komunikasi satelit Starlink bantuan Kementerian Pertahanan RI dan Puskomlekad.
Pengerahan pasukan tersebut dilakukan dalam rangka untuk mendorong pemulihan akses komunikasi masyarakat terdampak banjir bandang dan galodo di Sumatera Barat.
“Upaya ini menjadi langkah penting dalam membuka kembali jaringan informasi di wilayah yang sebelumnya terisolasi akibat kerusakan infrastruktur telekomunikasi,” kata Kepala Komunikasi dan Elektronik Komando Daerah Militer XX/Tuanku Imam Bonjol, Kolonel Cke Bambang Agung Prasetyo, Kamis (4/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa total 33 unit perangkat Starlink dari Kementerian Pertahanan dan 5 unit dari Puskomlekad telah didistribusikan ke Kodim serta titik-titik terdampak bencana.
Pemasangan dilakukan langsung oleh personel Komlekdam XX/TIB di lokasi yang membutuhkan konektivitas darurat, seperti posko pengungsian, kantor pemerintah daerah, posko BPBD, serta area pencarian dan evakuasi.
Proses instalasi dilaksanakan secara cepat dan terukur dengan menyesuaikan kondisi medan yang masih dipenuhi material banjir.
Dengan pemasangan satelit Starlink tersebut, Kolonel Cke Bambang berharap komunikasi digital di kawasan tersebut dapat terbantu dan lancar. Salah satunya untuk kebutuhan komunikasi dan mencari akses bantuan.
“Kehadiran perangkat Starlink sangat efektif karena mampu menyediakan akses internet berkecepatan tinggi tanpa bergantung pada infrastruktur darat yang banyak mengalami kerusakan,” ujarnya.
Dengan tersambungnya koneksi internet, koordinasi lintas instansi, termasuk TNI, BPBD, Basarnas, pemerintah daerah, dan relawan, dapat dilakukan lebih efektif, terutama untuk pelaporan situasi, pengiriman data, serta penyebaran informasi kepada masyarakat.
“Akses ini juga sangat membantu warga dalam menghubungi keluarga, mencari informasi bantuan, dan melaporkan kebutuhan mendesak,” sambungnya.
Kolonel Cke Bambang Agung Prasetyo menyatakan akan terus memantau kebutuhan akses komunikasi tersebut di tengah bencana alam yang masih melanda kawasan Sumatera Barat.
“Kami akan terus memantau dan menyesuaikan titik pemasangan perangkat selama masa tanggap darurat berlangsung,” pungkasnya.
