HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kasus penjarahaan rumah pribadi dari selebriti sekaligus Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Uya Kuya terus berlanjut. Uya hadri langsung sebagai saksi dalam persidangan yang beragendakan pemeriksaan saksi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Rabu (3/12).
Dalam kesempatan itu, Uya kemudian dihadang oleh keluarga salah satu penjarah rumahnya yang tampak histeris dan meminta maaf langsung kepada Uya. Ia memohon permintaan maaf untuk anaknya yang sudah sekitar tiga bulan tidak kembali ke rumah karena harus menjalani tahanan.
“Ibu dengarkan saya, saya sudah maafkan dari awal, selanjutnya biar pihak berwenang, kalau keringanan bukan wewenang saya,” jawab Uya Kuya.
Uya berdalih sudah memaafkan semua pelaku yang telah melakukan penjarahan di rumahnya. Namun, ia tidak bisa menghentikan semua proses hukum yang sedang berlangsung saat ini.
“Saya dari awal sudah memaafkan. Saya ikhlas kok,” ujarnya. Saya bukan jaksa, bukan hakim. Saya enggak bisa menghentikan pengadilan,” katanya.
Adapun kerugian yang taksir dari penjarahan yang dialami Uya sebesar Rp1.7 miliar. Oleh karena itu, Uya meminta masyarakat memaklumi kenapa proses hukum harus tetap berjalan disamping memberikan efek jera untuk para pelaku.
“Rumah saya tuh habis, ludes isi-isinya. Sampai surat-surat enggak ada yang tersisa. Wastafel, kloset pun hilang,” katanya.
Diketahui Uya juga sempat menjalani proses Restorative Justice saat perkara masih di tingkat kepolisian. Saat itu, ada dua orang pelaku termasuk satu anak di bawah umur yang datang meminta maaf dan mengembalikan sejumlah barang, sehingga ia memilih berdamai.
