HOLOPIS.COM, JAKARTA – Di dunia seksual, satu topik yang nggak pernah gagal memicu perdebatan adalah ukuran.
Ya, ukuran organ intim, baik penis pada laki-laki maupun payudara pada perempuan sering dianggap sebagai penentu kepuasan di ranjang. Anggapan ini bahkan membentuk standar kecantikan dan keperkasaan yang sering kali tidak realistis.
Padahal, dalam banyak kasus, anggapan tentang “ideal” ini lebih dipengaruhi budaya populer, terutama industri pornografi yang menampilkan adegan tidak realistis demi sensasi.
Alhasil, banyak orang akhirnya memiliki ekspektasi keliru yang justru mengganggu hubungan mereka sendiri.
Mitos tentang Ukuran Penis
Mengutip healthline.com, ukuran penis sebenarnya bukan penentu utama kepuasan seksual. Preferensi setiap orang berbeda, dan ukuran besar bukan jaminan kenyamanan. Bahkan, sebagian perempuan justru merasa ukuran yang terlalu besar menimbulkan rasa sakit alih-alih kenikmatan.
Dalam konteks medis dan psikologi hubungan, kepuasan seksual ditentukan oleh komunikasi, intimasi, ritme, dan teknik. Bahkan untuk kasus mikropenis sekalipun, kenyamanan tetap bisa dicapai dengan teknik yang tepat dan eksplorasi yang komunikatif.
Selain itu, mencari pasangan hanya berdasarkan ukuran adalah gagasan yang keliru dan mereduksi hubungan menjadi semata urusan fisik. Hubungan yang sehat dibangun atas kepercayaan, kedekatan emosional, dan kenyamanan dua arah, bukan soal “siapa paling besar”.
Sisi Lain Payudara
Di sisi lain, perempuan juga sering terjebak dalam tekanan sosial terkait ukuran payudara. Banyak yang mengira ukuran besar lebih menarik bagi pasangan, meski sebenarnya daya tarik bersifat sangat subjektif. Peribahasa “beauty is in the eye of the beholder” berlaku sepenuhnya dalam konteks ini.
Menariknya, payudara besar tidak selalu membawa keuntungan. Berdasarkan laporan drjhopkins.com, ukuran yang terlalu besar bisa memicu sejumlah masalah kesehatan, seperti nyeri punggung, kekenduran, serta rasa kesemutan atau mati rasa pada lengan dan tangan.
Artinya, ukuran bukan hanya soal estetika, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan fisik perempuan.
Kepuasan Seksual Tidak Ditentukan Ukuran
Jika ada hal yang perlu diluruskan, itu adalah anggapan bahwa ukuran memegang peran utama dalam kepuasan seksual. Faktanya, kualitas hubungan jauh lebih dipengaruhi oleh komunikasi yang terbuka, intimisasi emosional, teknik dan ritme, serta rasa aman dan nyaman dalam hubungan.
Ukuran bisa menjadi preferensi pribadi, tapi bukan standar mutlak. Apa yang besar tidak selalu lebih baik, dan apa yang kecil tidak berarti kurang. Hubungan yang sehat bukan dimenangkan oleh ukuran, tetapi oleh kualitas koneksi yang dibangun dua orang di dalamnya.


