HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kabupaten Agam, Sumatera Barat kembali berduka. BPBD Agam melaporkan jumlah korban meninggal akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor telah mencapai 120 orang hingga Minggu (30/11) malam pukul 23.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, menyampaikan bahwa para korban tersebar di enam kecamatan. Rinciannya:
- Malalak: 12 orang
- Matur: 1 orang
- Tanjung Raya: 8 orang
- Palupuh: 1 orang
- Palembayan: 97 orang
- Ampek Nagari: 1 orang
“Korban terbanyak ada di Kecamatan Palembayan,” ujar Rahmat dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (1/12/2025).
Selain itu, masih terdapat 74 warga yang dinyatakan hilang. Mereka tersebar di:
- Malalak: 6 orang
- Palembayan: 63 orang
- Lubuk Basung: 1 orang
- Tanjung Raya: 4 orang
Upaya pencarian kembali dilanjutkan pada Senin (1/12) pagi dengan melibatkan tim gabungan dari BPBD, Satpol PP, Damkar, Basarnas, TNI, Polri, PMI Agam, serta bantuan anjing pelacak (K9) dari Polri.
Sementara itu, 45 korban luka sedang menjalani perawatan, 44 orang dirawat di RSUD Lubuk Basung dan satu orang di RSUP M. Djamil Padang.
Dampak bencana ini juga memaksa 6.300 warga mengungsi. Mereka berasal dari berbagai kecamatan seperti Palembayan, Ampek Nagari, Palupuh, Tanjung Raya, Tanjung Mutiara, Baso, Malalak, Banuhampu, Matur, Ampek Koto, dan Lubuk Basung. Para pengungsi ditampung di rumah kerabat, masjid, mushalla, sekolah, serta fasilitas umum lainnya.
BPBD Agam telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan para penyintas. Pemerintah daerah juga terus memantau perkembangan situasi dan menyiapkan langkah lanjutan untuk percepatan penanganan bencana.



