HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan duka cita mendalam atas bencana banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Saya Nasarudin Umar, Menteri Agama Republik Indonesia, mengucapkan ikut sangat prihatin atas musibah yang melanda saudara-saudara kita di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat,” ujar Menag Nasaruddin dalam keterangan persnya, dikutip Holopis.com, Minggu (30/11/2025).
Pemerintah, tegas Menag, langsung mengambil langkah cepat untuk memastikan kondisi madrasah, rumah ibadah, serta para santri yang terdampak bencana alam.
“Rumah hunian, sekolah, hingga madrasah dan rumah ibadah ikut terdampak,” ujar Menag yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Menag memastikan langkah awal penanganan sudah berjalan, terutama pendataan menyeluruh terhadap sarana pendidikan keagamaan yang rusak atau terendam.
Ia menegaskan bahwa proses ini harus dilakukan secepat mungkin agar bantuan dapat diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan di lapangan.
“Saya sedang menghitung berapa jumlah madrasah yang terdampak. Begitu juga rumah ibadah, dan apakah ada santri atau murid kita yang ikut menjadi korban,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, Menag dan tim dijadwalkan turun langsung ke lokasi terdampak.
Kunjungan tersebut diprioritaskan untuk melihat tingkat kerusakan fasilitas keagamaan dan memastikan kebutuhan darurat bagi santri serta warga sekitar terpenuhi.
“Dalam waktu singkat, saya bersama teman-teman akan mengunjungi daerah-daerah tersebut dan memberikan bantuan sebatas kemampuan kami,” kata Nasaruddin.
Lebih jauh, Menag menegaskan bahwa penanganan bencana bukan hanya tugas pemerintah. Ia mengajak seluruh masyarakat memperkuat solidaritas dan gotong royong sebagai wujud kepedulian kepada sesama.
“Saya mengajak seluruh warga bangsa memikul beban bersama saudara-saudara kita di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Solidaritas adalah ciri khas bangsa Indonesia,” tegasnya.
Selain bantuan fisik, Menag juga mengingatkan pentingnya dukungan moral dan doa dari seluruh masyarakat. Empati sosial, menurutnya, adalah fondasi kuat yang menjaga persatuan bangsa di tengah berbagai tantangan.
“Kita yang tidak terdampak ikut mendoakan. Mudah-mudahan Allah menurunkan hikmah besar di balik musibah ini,” tukasnya.



