Demokrat Bilang Kerusakan Hutan di Sumatera Salah Semua Politisi

19 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengajak semua pihak untuk menginstrospeksi diri atas kekacauan alam yang berujung pada bencana ekologis di sejumlah wilayah di Indonesia, terbaru di kawasan Sumatera.

Menurutnya, kekacauan ini bukan sekadar salah siapa, akan tetapi menjadi kesalahan kolektif khususnya para politisi dan pemangku kebijakan lintas periode.

- Advertisement -Hosting Terbaik

“Kita harus fair juga; bukan salah Bobby semata ini. Dia juga jadi Gubernur Sumut belum ada setahun. Salah kami semua politisi, pejabat dan penegak hukum ini khususnya kami yang berasal dari Sumut,” kata Jansen dalam tweetnya, Sabtu (29/11/2025) yang dikutip Holopis.com.

Karena para politisi yang berasal dari Sumatera Utara itu pun punya andil besar dalam kerusakan hutan, sebab mereka cenderung kurang keras untuk menjaga kelestarian alam, khususnya ekosistem hutam di wilayah pulau Sumatera.

- Advertisement -

“Membuat hutan itu jadi gundul, pohon-pohon itu ditebangi dan berbagai jenis kerusakan lingkungan lainnnya, baik atas nama kebijakan, izin dan atau pembiaran,” sambungnya.

Langkah Konkret

Pun demikian, Jansen Sitindaon pun mengajak semua pihak tanpa terkecuali untuk menjadikan peristiwa bencana alam baik banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Sumatera sebagai pelajaran yang sangat berharga, bagaimana mengembalikan fungsi hutan dan melestarikannya sebagai bagian penting dari kelangsungan hidup masyarakat banyak.

“Pasca ini semua, izin perkebunan dan atau pertambangan baru di Sumut harus dimoratorium. APBD baik Propinsi dan Kabupaten Kota mulai tahun depan harus mulai dianggarkan dana Reboisasi,” ujarnya.

“Memulihkan kembali yang sudah rusak. Jejeran pegunungan Bukit Barisan itu tidak boleh sekali disentuh, karena dialah selama ini ‘tembok china’ alami, jaring pengaman, air dari atas itu tidak jadi bencana kebawah dan lain-lain,” pungkas Jansen.

Jumlah Korban Bencana Alam di Sumatera

Sekadar diketahui Sobat Holopis, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban meninggal dunia imbas banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mencapai 303 orang sampai Sabtu (29/11) sore.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan korban meninggal paling banyak berasal dari Sumatra Utara (Sumut) dengan 166 korban jiwa.

“Saya akan uraikan dari Sumut, korban jiwa yang kemarin 116 korban jiwa, sekarang menjadi 166 jiwa meninggal dunia. Kemudian 143 jiwa yang masih hilang,” ucap Suharyanto.

Suharyanto kemudian mengungkap jumlah korban meninggal bencana di wilayah Aceh, yang mencapai 47 korban jiwa.

“Aceh kondisinya per sekarang ada penambahan korban. Untuk pertama korban jiwa ada 47, 51 masih hilang, dan delapan luka-luka. Data ini masih akan berkembang terus, karena ada beberapa pencarian pertolongan dari satgas gabungan ini menemukan korban,” ucap Suharyanto.

Korban meninggal dunia Sumbar meningkat setelah ada tambahan korban dari Kabupaten Agam yang mencapai 74 orang meninggal dunia.

“Untuk jumlah korban, untuk Padang [Sumbar] ini meningkat. Jadi sekarang nomor dua setelah Sumut, ini korban jiwa ada 90 yang meninggal dunia, 85 hilang, 10 luka-luka,” kata Suharyanto dalam konferensi pers.

Dengan demikian total korban jiwa bencana Sumatra hingga Sabtu sore ini adalah 303 korban jiwa dengan rincian: 166 di Sumut, 90 di Sumbar, dan 47 di Aceh.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
19 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis