HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan penyaluran beras untuk warga terdampak banjir di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara tidak akan terhambat meski sejumlah wilayah berpotensi terisolasi.
Untuk mengantisipasi kendala akses darat, Bulog menyiapkan skema distribusi udara menggunakan pesawat dan helikopter.
Rizal menyebut rencana ini bukan sekadar konsep di atas kertas. Pengalaman panjangnya saat menjadi Komandan Satgas Penanganan Bencana membuatnya memahami bahwa jalur darat sering kali lumpuh total ketika banjir besar melanda.
Dalam kondisi seperti itu, distribusi lewat udara adalah cara tercepat untuk memastikan pangan tetap sampai ke tangan masyarakat.
“Dulu saat mengatasi daerah yang terisolir, kami memakai jalur udara untuk distribusi bantuan. Itu cara paling efektif,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu (29/11/2025).
Bulog kini berkoordinasi erat dengan TNI yang memiliki armada pesawat dan helikopter, serta Basarnas yang berpengalaman dalam operasi penyaluran bantuan di lokasi-lokasi berisiko.
Sinergi ini diharapkan membuat proses pengiriman beras semakin cepat, aman, dan tepat sasaran.
Tak hanya mengandalkan institusi negara, Rizal juga membuka peluang kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lokal yang memiliki helikopter atau pesawat kecil.
Menurutnya, dukungan operator lokal dapat mempercepat jangkauan distribusi, terutama di wilayah pedalaman yang sulit mendarat.
“Biasanya ada perusahaan-perusahaan daerah yang punya heli atau pesawat kecil. Itu bisa membantu operasi udara agar lebih efektif,” jelasnya.
Dalam penanganan banjir kali ini, Bulog telah menyiapkan 1.245.255 kilogram atau 1.245 ton beras untuk tiga provinsi tersebut. Jumlah ini dihitung berdasarkan usulan resmi dari BPBD provinsi dan memperhatikan standar konsumsi harian warga.
Beras itu diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan pangan selama 14 hari, sehingga masyarakat terdampak tidak perlu khawatir kehabisan suplai di tengah keterbatasan akses.
“Total dukungan beras untuk tiga provinsi selama 14 hari adalah 1.245.255 kilogram,” ujar Rizal.
Dengan skema distribusi udara ini, Bulog menegaskan komitmennya menjaga ketahanan pangan di tengah bencana, memastikan setiap warga tetap mendapatkan bantuan tepat waktu meski wilayah mereka terputus aksesnya.



