HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tren bank digital di Indonesia semakin menggeliat, seiring meningkatnya preferensi generasi muda terhadap layanan keuangan serba cepat dan tanpa tatap muka. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah bank digital kini telah melantai dan menawarkan kesempatan bagi publik untuk berinvestasi pada sektor perbankan berbasis teknologi tersebut.
Bank digital merupakan bank yang beroperasi sepenuhnya secara daring tanpa kantor cabang dan tanpa proses administrasi manual. Seluruh layanan dilakukan lewat aplikasi mobile banking. Berbeda dengan bank konvensional yang masih memerlukan kunjungan fisik untuk layanan tertentu, bank digital mengandalkan teknologi untuk menyederhanakan pendaftaran, transaksi, hingga pengelolaan rekening.
Dari sisi layanan kredit, bank digital umumnya menyasar segmen UMKM dan individu, berbeda dengan bank konvensional yang memiliki kapasitas pembiayaan besar untuk korporasi. Namun fleksibilitas, kemudahan, serta proses yang serba cepat membuat bank digital semakin digemari nasabah muda.
Lantas, bank digital apa saja yang sahamnya sudah dapat diperdagangkan di BEI? Berikut daftar lengkapnya.
1. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Bank Neo Commerce yang dahulu dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, telah beroperasi sejak 1989 sebelum akhirnya bertransformasi menjadi bank digital. BBYB kini populer di kalangan anak muda berkat fitur aplikasinya yang agresif dan mudah digunakan.
Pada 2023, jumlah nasabahnya telah menembus 23 juta orang. Penyaluran kreditnya juga mencapai Rp10,11 triliun. BBYB melayani dua segmen nasabah, yaitu individu dan korporasi. Adapun layanan yang disediakan mencakup tabungan, deposito, pinjaman, pembayaran, hingga cash management dan API banking untuk korporasi.
2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI)
Allo Bank sebelumnya dikenal sebagai Bank Arta Griya yang berdiri sejak 1992. Setelah diakuisisi PT Mega Corpora pada 2021, bank ini resmi berganti nama menjadi Allo Bank.
BBHI menawarkan produk tabungan, deposito, kredit instan, dan paylater. Bank ini juga memperkuat daya tariknya lewat program loyalitas yang terintegrasi dengan ekosistem CT Corpora.
3. PT Bank Jago Tbk (ARTO)
Bank Jago menjadi salah satu bank digital paling populer di segmen anak muda berkat fitur pengelolaan keuangan digital yang inovatif. Bank yang berdiri sejak 1992 ini dulunya bernama Bank Artos Indonesia dan mulai melantai di BEI pada 2016.
ARTO menyediakan tabungan dan deposito, sementara produk kredit disalurkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga, seperti Kredit Pintar. Fitur unggulannya meliputi dompet virtual, kartu debit, tagih uang, analisis pengeluaran, hingga fitur amal.
4. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO)
Bagian dari Grup BRI, Bank Raya berdiri pada 1989 sebelum resmi bertransformasi menjadi bank digital. BBRI mengakuisisinya pada 2011.
AGRO menawarkan produk simpanan, pinjaman personal, dan pinjaman bisnis. Fitur Sakunya menjadi daya tarik utama, seperti Saku Jaga untuk dana darurat, Saku Bujet untuk pengaturan pengeluaran, hingga Saku Bareng untuk tabungan bersama. Pinjaman personalnya meliputi paylater, pinjaman multiguna, dan pinjaman untuk karyawan tetap.
5. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK)
Bank Aladin Syariah merupakan bank digital syariah pertama di Indonesia. Berdiri sejak 1994, bank ini sebelumnya beroperasi sebagai Bank Net Indonesia Syariah sebelum diambil alih oleh Aladin Global Ventures.
BANK menyediakan layanan premium, tabungan reguler, deposito, tabungan haji, tabungan umrah, dan berbagai produk syariah lain. Segmen nasabahnya mencakup individu maupun bisnis.
6. PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR)



