HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jika di Indonesia ada Sumanto, manusia kanibal yang terpaksa memakan mayat karena keadaan ekonomi, di Paris ada Nico Claux. Nama Nico Claux terkenal sebagai salah satu pelaku kriminal paling ekstrem di Prancis.
Claux terlibat dalam tindakan kanibalisme, penistaan jenazah, hingga pembunuhan, yang menjadikannya figur menyeramkan sampai hari ini dengan julukan “The Vampire of Paris”.
Dikutip HOLOPIS.COM dari True Crime Horor Story, sejak remaja Claux sudah menunjukkan ketertarikan pada hal-hal berbau kematian. Claux bahkan menyukai buku-buku kriminal, ilustrasi gore, hingga suka mengunjungi pemakaman.
Menurutnya, aktivitas-aktivitas tersebut menjadi hal yang membuatnya merasa nyaman. Ketertarikannya akan kematian dan tindakan kriminal ini kemudian berkembang menjadi obsesi yang mempengaruhi cara pandangnya terhadap hidup dan mati.
Semakin dewasa, ketertarikannya terhadap tindakan-tindakan tersebut tidak pernah hilang. Sebaliknya, hasratnya terhadap kriminalitas ini justru semakin dalam hingga akhirnya mempengaruhi tindakannya di masa dewasa.
Bekerja di Ruang Mayat: Akses Tanpa Batas
Ketika dewasa, Calux bekerja di ruangan mayat sebuah rumah sakit di Paris. Pekerjaan di bagian ruang mayat ini lalu membuka pintu bagi Claux untuk berhubungan langsung dengan jenazah. Dari sinilah perilaku ekstremnya mulai terungkap. Claux mengaku pernah mengambil bagian tubuh dari mayat yang baru selesai diotopsi, menyimpannya, dan bahkan memakannya baik dalam kondisi mentah maupun setelah dimasak.
Selain itu, ia juga mencuri kantong darah untuk diminum, tindakan yang semakin memperkuat citranya sebagai “The Vampire of Paris”.
Tidak puas dengan akses di ruang mayat, Claux juga kerap menyelinap ke pemakaman pada malam hari. Ia membawa alat sederhana untuk membuka mausoleum dan peti mati, lalu mengambil tulang atau bagian tubuh tertentu dari jenazah.
Aktivitas itu dilakukan berulang kali. Dalam beberapa pengakuannya, ia mengatakan bahwa berada di ruang gelap penuh mayat membuatnya merasa tenang dan seolah berada di tempat yang seharusnya.
Aksi Pembunuhan yang Mengguncang
Pengakuan-pengakuan Claux diatas terungkap usai penyelidikan ketika Claux ditangkap kepolisian karena melakukan pembunuhan terhadap seorang pria bernama Thierry Bissonnier. Pembunuhan tersebut memicu penyelidikan besar-besaran.
Saat polisi menggeledah kediamannya, mereka menemukan berbagai barang mengerikan seperti tulang manusia, abu kremasi, kantong darah, hingga peralatan bernuansa okultisme.
Temuan-temuan tersebut menunjukan bahwa tindakan ekstremnya bukanlah pertama kali dilakukan, melainkan menjadi rutinitas yang sudah lama dijalankan Claux.



