FTT 2025 Sajikan Harmoni Tradisi Suku Laut dan Merayakan Kekayaan Budaya Pesisir
HOLOPIS.COM, PARIGI MOUTONG — Laut Kayubura di Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, pada Kamis malam (20/11/2025) menjelma menjadi panggung magis di atas air, menyambut ribuan pengunjung yang hadir dalam pembukaan Festival Teluk Tomini (FTT) 2025.
Gelaran tahunan yang kembali diadakan ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan undangan terbuka untuk menikmati aset pariwisata unggulan Sulawesi Tengah, yang kini dirangkai dengan kelezatan ikonik daerah yaitu Durian Parigi Moutong.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, meresmikan FTT 2025 yang mengusung tema puitis, “Hadiah dari Laut”. Pembukaan ini juga dirangkaikan dengan Gelar Budaya Masyarakat Parigi Moutong dan Pentas Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), menyuguhkan perpaduan tradisi dan modernitas.
Sorotan utama pada malam pembukaan datang dari Gubernur Anwar Hafid yang secara khusus meminta FTT tahun-tahun mendatang diadakan bertepatan dengan musim durian di Parigi Moutong. Ini didasarkan pada popularitas durian lokal yang sudah mendunia.
“Setiap saya ketemu dengan orang di luar Sulawesi Tengah, yang mereka paling kenang adalah duriannya Parigi Moutong. Ini sebuah aset yang sangat besar,” ujar Gubernur, menyoroti potensi besar durian sebagai daya tarik wisata kuliner.
Ide ini bertujuan agar wisatawan yang datang tidak hanya disuguhi kemeriahan festival saja, tetapi juga dapat menikmati durian terbaik langsung dari kebunnya sebagai salah satu daya tarik wisata daerah yang harus ditingkatkan.
Lebih lanjut, Gubernur memaparkan rencana ambisius untuk meningkatkan konektivitas wisata, termasuk pembukaan jalur pelayaran Toboli–Pulau Togean dan reaktivasi Pelabuhan Toboli–Wakai. Langkah ini diharapkan membuat Parigi Moutong menjadi “gerbang” dan lokasi singgah wajib bagi wisatawan menuju Kepulauan Togean yang memesona.
Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, menyatakan FTT 2025 yang berlangsung dari 20 hingga 22 November 2025 ini dirancang sebagai ajang pemberdayaan masyarakat. Rangkaian acara FTT sangat kaya dan beragam, menjanjikan pengalaman lengkap bagi para pengunjung:
Panggung Budaya Pesisir: Malam pembukaan dimeriahkan oleh Musik Tradisi Suku Tialo, Gelar Karya GSMS yang menampilkan Budaya Suku Lauje, dan pertunjukan musik kontemporer dari Justy Aldrin.
- Aktivitas Maritim: Pengunjung dapat mengikuti Lomba Memancing, menikmati keindahan Perahu Hias, dan menghadiri Seminar Maritim.
- Konservasi dan Pemberdayaan: Agenda Rehabilitasi Terumbu Karang mengajak wisatawan berpartisipasi aktif dalam merawat ekosistem laut, sejalan dengan pesan “Hadiah dari Laut”.
- Surga Belanja Lokal: Pameran UMKM menjadi magnet bagi pengunjung yang ingin mencari kerajinan tangan dan produk olahan khas Parigi Moutong, menegaskan bahwa pariwisata dan budaya adalah nadi bagi ekonomi kerakyatan.
FTT 2025 bukan hanya festival tontonan, tetapi juga perjalanan rasa dan pengalaman, di mana setiap gelombang laut dan denting alat musik tradisi menjadi harmoni yang menyambut dunia.