Islamic Solidarity Games 2025 : Dua Pegulat Putri Indonesia Kandas di Perempat Final

45 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dua atlet gulat putri Indonesia harus terhenti langkahnya di babak perempat final Islamic Solidarity Games 2025 yang berlangsung di Boulevard City, Riyadh, mereka adalah Desi Sinta dan Varadisa Hidayat.

Di nomor women’s freestyle 68kg, Desi Sinta yang langsung tampil di babak perempat final sebenarnya mengawali pertandingan dengan sangat meyakinkan. Bahkan, Desi sempat unggul 7-0 saat menghadapi pegulat Azerbaijan, Nigar Mirzazada.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Namun memasuki babak kedua, Desi kehilangan momentum dan perlahan mulai tersusul. Beberapa keputusan wasit juga dinilainya ikut mengubah jalannya pertandingan. Desi akhirnya harus menerima kekalahan dengan skor 7-12.

“Tadi sebenarnya saya sudah unggul 7-0. Harusnya posisi itu bisa mengarah pada kemenangan. Tapi di babak kedua saya kesusul karena situasinya terasa agak berat sebelah,” ujar Desi usai bertanding, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.

- Advertisement -

Atlet asal Banten itu juga menjelaskan momen krusial ketika teknik Nelson yang ia lakukan tiba-tiba dihentikan oleh wasit. Padahal, itu jadi momentum bagi Desi untuk bisa menang Toss dari lawannya.

“Ada satu teknik, Nelson, yang sebenarnya di Indonesia tidak dianggap berbahaya dan boleh dilanjutkan sampai bisa menyelesaikan pertandingan. Tapi entah kenapa, wasit menghentikan gerakan itu dan meminta saya untuk naik. Kalau tidak dihentikan, kemungkinan besar saya bisa menyelesaikan pertandingan lebih cepat,” jelas Desi.

“Rasanya sedih karena saya merasa bisa menang hari ini. Tapi ya, begitulah hasilnya. Meski sedih, saya tetap semangat,” imbuhnya.

Gulat putri Indonesia di Islamic Solidarity Games 2025 - Holopis
Gulat putri Indonesia di Islamic Solidarity Games 2025. [Foto : NOC Indonesia/Mochammad Rifqi Priadiansyah]

Sementara itu, Varadisa Hidayat yang turun di kelas freestyle 76kg putri juga harus terhenti di perempat final setelah kalah 5-2 dari Elmira Yasin, pegulat Turki yang tampil solid sejak awal laga. Varadisa sempat bangkit dan tampil agresif di tiga menit terakhir, namun beberapa keputusan pertandingan membuatnya kesulitan mengubah keadaan.

Dalam pertandingan, pelatih Turki sempat mengajukan protes yang diterima oleh juri dan membalikkan perolehan poin, namun protes dari tim Indonesia justru ditolak.

“Rasanya kecewa karena sebenarnya saya bisa menang. Harusnya saya sudah dapat 4 poin, tapi ternyata poin itu diberikan ke lawan, dan saya hanya mendapat 2 poin. Di menit-menit terakhir saya berusaha mengejar, tapi saya tidak mendapatkan ‘pasif’ yang seharusnya bisa menjadi keuntungan buat saya,” ujar Vara, sapaan karibnya.

Partisipasi Tim Indonesia mendapat dukungan penuh dari para sponsor resmi, yakni Mills, BAIC Indonesia, Aice, Kings Travel, TikTok, Perumnas, dan SVRG.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
45 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis