HOLOPIS.COM, MAROS – Seorang pria berinisial N (54) ditemukan meninggal di sebuah kamar wisma di Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Rabu siang (12/11) lalu.
Meski awalnya muncul dugaan penggunaan obat kuat dan kemungkinan bersama seorang wanita, pihak kepolisian menegaskan bahwa korban meninggal karena kelelahan dan tidak ditemukan unsur kekerasan.
Kasat Reskrim Polres Maros, IPTU Ridwan, menyatakan keluarga korban menolak autopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.
“Pertama, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dengan adanya surat pernyataan. Kedua, melihat kondisi, korban itu meninggal karena takdir. Dan pihak keluarga juga menerima hal itu,” ujar Ridwan saat dikonfirmasi Holopis.com, Minggu (16/11).
Ia juga meluruskan perihal ditemukannya beberapa minuman yang diduga merupakan suplemen obat kuat di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Itu kan hanya kopi saja, bukan obat kuat,” jelasnya.
Ridwan membenarkan adanya dugaan bahwa korban sempat bersama orang lain saat itu, namun menegaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Iya ada orang lain saat kejadian. Tapi sempat dibawa ke rumah sakit, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Jadi dia murni meninggal karena kecapaian,”bebernya.
Ia pun memastikan tidak ditemukan indikasi korban diracun ataupun terjadi kekerasan.
“Anggapan bahwa kayak diracun atau apa, itu tidak benar. Makanya keluarganya itu ikhlas tidak menuntut untuk permasalahkan lagi, sudah buat surat pernyataan bahwa ini sudah takdir,” tukasnya.
Sebelumnya dikabarkan, korban N ditemukan tak bernyawa setelah resepsionis wisma mengetuk pintu untuk mengingatkan waktu check-out pada Rabu siang telah selesai.



