FMI 2025 Ubah Jakarta Jadi Panggung Pertunjukan Musikal Berkelas Dunia

32 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lupakan sejenak macet dan gemerlap mal. Pada 14-16 November 2025, jantung Jakarta memanggil para pencari pengalaman unik ke Taman Ismail Marzuki (TIM), di mana Festival Musikal Indonesia (FMI) 2025 digelar.

Lebih dari sekadar konser atau drama, FMI menawarkan pengalaman wisata budaya yang menyentuh relung hati, membuktikan bahwa seni pertunjukan lokal adalah destinasi emosional yang siap “Go Global.”

- Advertisement -Hosting Terbaik

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, hadir langsung dan menegaskan bahwa kekuatan musikal Indonesia terletak pada orisinalitas cerita dan talenta yang “tampil dari hati.”

“Festival Musikal Indonesia menghadirkan ruang kolaborasi bagi talenta-talenta terbaik dari seluruh nusantara. Ada kekuatan tak tertandingi saat sebuah pertunjukan mampu menyentuh dan merefleksikan hati penonton, seperti yang ditunjukkan Jaksical malam ini,” ujar Wamen Ekraf, mendorong FMI menjadi magnet pariwisata berbasis soft power budaya.

- Advertisement -

FMI 2025 bukan sekadar ajang unjuk gigi, melainkan sebuah seni berskala nasional. Sebanyak 12 komunitas musikal terpilih dari Jakarta, Bali, Surabaya, dan Solo, yang semuanya mendaftarkan naskah orisinal, bertransformasi menjadi storyteller yang memukau.

Selama tiga hari penuh, tiga ruang ikonik di TIM, Teater Kecil, Teater Besar, dan Teater Wahyu Sihombing menjadi titik temu bagi ribuan penonton yang rindu akan kejujuran di atas panggung. Ini adalah kesempatan emas bagi wisatawan untuk menyaksikan keragaman narasi lokal dalam format panggung modern.

Di antara pertunjukan yang paling mencuri perhatian adalah lakon musikal “Kapan Nikah: Extended” dari Jakarta Musical Crew (Jaksical). Pertunjukan ini menawarkan keunikan yang tak terduga: ia mengemas keresahan sosial yang paling umum tekanan untuk segera menikah menjadi sebuah tontonan yang interaktif dan menghibur.

Ini bukan fiksi yang jauh, melainkan cermin besar. Produser Jaksical, Kevin Aldrian, menyebut lakon ini lahir dari “keresahan banyak orang terhadap pertanyaan yang terdengar sederhana, tetapi menyimpan tekanan yang datang dari keluarga, lingkungan, bahkan dari dalam diri sendiri.”

Dibanding versi sebelumnya, edisi “Extended” ini hadir dengan plot dan aransemen musik yang lebih segar, menjanjikan pengalaman katarsis kolektif. “Kami berharap setiap orang yang menonton dapat pemahaman baru, harapan segar, dan kekuatan berdamai dengan diri sendiri,” tambahnya. Bagi wisatawan, menonton “Kapan Nikah: Extended” adalah cara unik untuk menyelami dinamika sosial dan humor masyarakat Indonesia secara mendalam.

Wamen Ekraf Irene berharap FMI dapat mengurai eksistensi teater musikal Indonesia melangkah lebih jauh lagi ke tingkat global. Kekuatan cerita otentik dan lagu orisinal dinilai sebagai modal utama.

“Harapan saya, kita bisa buat Festival Musikal Indonesia seminggu, bahkan sebulan. Kita harus menunjukkan ke dunia bahwa musikal Indonesia berbasis cinta dan selalu tampil dari hati. FMI adalah tiket kita menuju performa yang lebih mendunia,” tutup Wamen Ekraf.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
32 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis