HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa EFek Indoneisa berada di zona merah dengan melemah pada penutupam perdagangan, Kamis (13/11/2025). IHSG melemah terkoreksi 16,57 poin atau 0,20 persen ke posisi 8.372.
Dari analisa tim Riset Philip Sekuritas Indonesia melemahnya IHSG karena investor masih menantikan dinamika di Amerika Serikat soal polemik government shutdown.
Melemahnya IHSG itu berdampak juga terhadap menurunnya kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 yang turun 5,56 poin atau 0,66 persen ke posisi 841,35.
Menurut tim Riset Philip Sekuritas, sentimen terkait dinamika Pemerintahan AS sangat berdampak. Sebab, DPR AS saat ini tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) yang bisa mengakhiri government shutdown.
Dari sikap otoritas Gedung Putih juga sudah merespons positif bahwa Presiden AS Donald Trump bakal setuju dengan DPR AS soal RUU itu.
“Investor masih memantau perkembangan di AS yang sedang bersiap membuka kembali pelayanan pemerintah,” demikian analisa Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia, dalam keterangannya di Jakarta.
Dari laporan kelompok indeks sektoral, ada beberapa sektor menguat. Salah satunya sektor energi (IDXENERGY) yang moncer dengan dengan kenaikan 1,60 persen ke level 3.879,85.
Selain itu, penguatan juga dialami sektor infrastruktur (IDXINFRA) yang naik 1,26 persen ke posisi 2.148,95. Adapun, untuk sektor yang merosot seperti antara lain sektor IDXINDUST) yang melemah 1,50 persen ke 1.744,84.
Kemudian, ada juga saham yang jadi idola denhan berada di posisi top gainers seperti PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) naik 25,00 persen ke Rp5.075.
Untuk bursa saham Asia pada Kamis sore dengan Indeks Nikkei (Jepang) menguat 224,69 poin atau 0,44 persen ke 51,288,00.
Lalu, indeks Shanghai (China) ikut menguat 29,36 poin atau 0,73 persen ke 4.029,50. Sementara, indeks Hang Seng (Hongkong) yang melemah 150,30 poin atau 0,56 persen ke posisi 27.073,03. Kemudian, indeks Straits Times (Singapura)menguat 2,10 poin atau 0,04 persen ke 4.570,30.



