BKSDA Bali Resmikan AKPPB : Satukan Kelompok Pelestari Penyu dalam Asosiasi Legal

8 Shares

HOLOPIS.COM, JEMBRANA – Di bawah naungan pohon nyiur Pantai Perancak, Kabupaten Jembrana, upaya pelestarian penyu di Bali resmi mengikrarkan diri dalam satu kesatuan. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali meresmikan Asosiasi Kelompok Pelestari Penyu Bali (AKPPB), menyatukan 32 Kelompok Pelestari Penyu (KPP) dari berbagai penjuru pulau dalam satu wadah resmi yang legal.

Peresmian yang dipusatkan di markas KPP Kurma Asih ini menandai era baru penguatan kelembagaan masyarakat pesisir sebagai benteng terdepan konservasi. Tujuannya yaitu memastikan gerakan pelestarian berjalan terarah, berkelanjutan, dan bersandar pada prinsip kearifan lokal.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko, menyebut terbentuknya AKPPB sebagai puncak dari proses pendampingan yang panjang, sekaligus bukti nyata kekuatan Gerakan Sosial (Social Movement) di Bali.

“Asosiasi ini adalah suara tunggal masyarakat pesisir dalam menjaga keanekaragaman hayati. AKPPB akan menjadi motor penggerak perubahan, advokasi, dan memastikan bahwa setiap langkah konservasi dan wisata edukasi di Bali berjalan harmonis, sesuai aturan perundangan, serta membawa manfaat nyata bagi desa-desa pesisir,” tegas Ratna dalam sambutannya.

- Advertisement -

Legitimasi AKPPB tak main-main, disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0007593.AH.01.07.TAHUN 2025, tertanggal 17 September 2025. Peresmian ini disaksikan oleh pejabat tinggi dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, serta Kepala BPSPL Denpasar.

Dalam deklarasi bersama, Ketua AKPPB, I Made Sukanta menggarisbawahi tekad untuk menghilangkan sekat-sekat geografis. “Kami ingin AKPPB menjadi ruang kolaborasi dan dapur pembelajaran bersama. Dengan wadah resmi ini, sinergi kita dengan pemerintah dan mitra akan semakin padu, menjadikan upaya pelestarian penyu lebih terukur dan efektif,” ujarnya.

Dukungan penuh datang dari sektor pemerintah daerah. Kepala KPH Bali Barat, Agus Sugianto, menyampaikan bahwa kegiatan asosiasi ini beresonansi kuat dengan visi Provinsi Bali, “Nangun Sad Kerthi Loka Bali”, yang menjunjung tinggi keharmonisan alam.

Acara puncak peresmian diwarnai dengan penyerahan SK dan Akta AKPPB, diikuti dengan momen haru pelepasanliaran puluhan tukik ke laut lepas Pantai Perancak. Momen ini menjadi simbol komitmen abadi masyarakat pesisir Bali untuk menjaga populasi penyu sebagai warisan laut tak ternilai.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
8 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis