HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan penghormatan tertinggi kepada Marsinah, aktivis buruh asal Nganjuk, Jawa Timur, dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional. Marsinah dikenal luas karena perjuangannya membela hak-hak pekerja hingga akhir hayatnya pada tahun 1993.
Penganugerahan gelar ini menjadi momen bersejarah, tidak hanya bagi dunia perburuhan Indonesia, tetapi juga bagi perjuangan perempuan dalam menegakkan keadilan sosial.
Dalam suasana penuh haru di Istana Negara, Marsini, kakak kandung Marsinah, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada Presiden Prabowo dan seluruh pihak yang mendukung proses pengusulan gelar tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Prabowo. Terima kasih juga kepada semua yang sudah membantu memperjuangkan gelar pahlawan untuk adik saya,” ucap Marsini dengan suara bergetar.
Marsini juga menuturkan apresiasi kepada berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah Nganjuk, organisasi pekerja seperti KSPSI dan KSBSI, hingga para aktivis dan LSM yang tak pernah lelah menjaga semangat perjuangan Marsinah.
Ia mengenang masa kecil adiknya yang penuh keterbatasan namun pantang menyerah.
“Marsinah waktu kecil hidupnya susah, sekolah hanya sampai SMP. Tapi siapa sangka, kini namanya dikenang di Istana Presiden. Nganjuk sekarang punya pahlawan nasional,” ujarnya bangga.
Marsinah dikenal sebagai sosok pekerja pabrik yang berani menuntut keadilan bagi rekan-rekannya di Sidoarjo. Aksi dan pengorbanannya menjadikannya simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan pekerja di Indonesia.
Kini, setelah lebih dari tiga dekade, nama Marsinah resmi tercatat sebagai Pahlawan Nasional, bukti bahwa perjuangan rakyat biasa pun mampu mengguncang sejarah bangsa.



