HOLOPIS.COM, JAKARTA — Jakarta Muslim Fashion Week atau JMFW 2026 resmi ditutup dengan penuh semangat kolaborasi dan apresiasi terhadap karya anak bangsa.
Acara penutupan yang digelar di Jakarta, Sabtu (9/11), ditutup secara resmi oleh Imam Hartono, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI).
Dalam sambutannya, Imam Hartono menegaskan bahwa penyelenggaraan JMFW bukan sekadar ajang pamer karya busana muslim, tetapi juga wadah strategis untuk mendorong modest fashion Indonesia agar berdaya saing di pasar global.
“Semuanya memajukan modifikasi tersebut secara nasional. Bapak-Ibu, pada acara closing ceremony JMFW 2025 kali ini, kita akan menunjukkan tujuh desainer anggota yang memadukan kekayaan budaya wastra nusantara ke dalam ruang kreasi,” ujar Imam seperti yang dikutip Holopis.com.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pelestarian dan pengembangan wastra nusantara seperti batik, tenun, dan songket sebagai bagian integral dari identitas modest fashion Indonesia.
“Memadukan kekayaan nilai budaya dalam rata wastra nusantara menjadi suatu keunikan sekaligus juga menjadi keunggulan kompetitif, karena dipadukan dalam perancangan modest fashion yang bermanfaat bagi masyarakat serta berpotensi kuat di pasar turistik Indonesia,” tambahnya.
Jakarta Muslim Fashion Week sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan, dan Indonesia Fashion Chamber (IFC). Sejak pertama kali digelar, ajang ini telah menjadi barometer perkembangan modest fashion nasional sekaligus platform penting untuk memperkenalkan potensi industri fesyen syariah Indonesia ke dunia internasional.
