Hal senada juga disampaikan oleh juniornya, yakni Ustadz Para Wijayanto. Di kesempatan yang sama, ia juga sangat menentang aksi kekerasan dan terorisme. Sebab hal itu tidak sejalan dengan semangat keislaman yang dikaji oleh Jamaah Islamiyah.
Ketimbang melakukan kemudharatan dengan menebar kekerasan, ia mengajak semuanya untuk bisa berbuat jauh lebih bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
“Kita bukan hanya harus menolak segala bentuk aksi kekerasan, tetapi juga harus aktif melakukan segala upaya untuk menebarkan manfaat,” kata Ustadz Para Wijayanto.
Lebih lanjut, amar ma’ruf nahi munkar merupakan landasan utama dalam aktivitas sosial dan keagamaan. Namun yang patut diingat dan dipedomani adalah, amaliyah yang berkaitan dengan melakukan amal kebaikan harus dengan mencegah kemunkaran, bukan justru malah menciptakan kemunkaran baru.
“Melawan kemungkaran adalah perintah agama, karenanya hal ini harus terus dilakukan. Namun perlu kita tahu bahwa apabila suatu amal ketika dilakukan justru menimbulkan perpecahan atau bahkan permusuhan, maka amal itu tertolak dan batal dari kewajiban,” tandasnya.



