HOLOPIS.COM, JAKARTA – Data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III 2025 yang mencapai 5,04 persen ternyata menyimpan pergeseran fundamental yaitu sektor-sektor berbasis pengalaman dan jasa yang berafiliasi kuat dengan pariwisata kini menjadi motor utama, meninggalkan citra lama pariwisata sebagai sektor sekunder.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa era pariwisata hanya sebagai sektor pendukung telah berakhir. Hal ini didukung oleh lonjakan fantastis di dua sektor, di mana jasa perusahaan termasuk biro perjalanan melompat 9,94 persen dan jasa hiburan serta rekreasi melonjak 9,92 persen.
“Ini menegaskan bahwa pariwisata bukan sekadar sektor pendukung, melainkan pilar utama penggerak ekonomi nasional,” ujar Menteri Widiyanti di Jakarta (6/11/2025).
Kinerja empat sub-sektor pariwisata yang seluruhnya mencatat pertumbuhan di atas 8 persen meliputi Jasa Perusahaan (9,94%), Jasa Hiburan & Rekreasi (9,92%), Transportasi & Pergudangan (8,62%), dan Akomodasi, Makanan & Minuman (8,41%) mencerminkan pergeseran signifikan dalam pola konsumsi masyarakat, dari orientasi pembelian barang menjadi pengalaman dan perjalanan.
Laju pertumbuhan yang hampir menyentuh 10 persen di sektor hiburan dan jasa perusahaan menunjukkan bahwa kegiatan perjalanan, festival, dan acara kini menjadi komponen vital dalam spending rumah tangga, sekaligus menciptakan multiplier effect di sektor pendukung seperti transportasi dan akomodasi.
Pertumbuhan ganda ini dikolaborasikan dengan strategi domestik dan global yang adaptif. Di dalam negeri, Kementerian Pariwisata mengintensifkan kampanye “Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja” dan memperkuat Kharisma Event Nusantara (KEN).
Kampanye ini dirancang tidak hanya untuk mencapai target pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 1,08 miliar perjalanan, tetapi juga untuk menggerakkan ekonomi daerah melalui festival dan destinasi lokal berkelanjutan.
“Kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah, pelaku industri, dan komunitas kreatif untuk menghadirkan paket wisata yang menarik dan berkelanjutan,” tambah Menteri Widiyanti.
Di tingkat global, partisipasi aktif Indonesia di World Travel Market (WTM) London 2025 dengan tema “Go Beyond Ordinary” digunakan sebagai medium diplomasi ekonomi. Kehadiran ini ditujukan untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) berkualitas yang mencari pengalaman autentik, ramah lingkungan, dan berdampak sosial.
Dengan capaian wisman hingga September 2025 yang telah menembus 11,43 juta kunjungan mendekati target 14,6–16 juta, sinergi antara pertumbuhan sub-sektor, pergerakan domestik, dan diplomasi global ini diperkirakan akan memperkuat fondasi pariwisata Indonesia menjadi lebih tangguh, inklusif, dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.



