Quarter Life Crisis : Cara Atasi Overthinking dan Kecemasan di Usia 20an


Oleh : Aisha Balqis Salsabila

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, istilah quarter life crisis semakin sering dibicarakan, terutama di kalangan generasi muda berusia 20 hingga 30 tahun.

Fase ini menggambarkan masa ketika seseorang mulai mempertanyakan arah hidupnya, merasa cemas akan masa depan, dan tertekan oleh berbagai tuntutan sosial maupun ekspektasi pribadi.

Secara umum, quarter life crisis adalah fase krisis identitas yang membuat seseorang merasa bingung, tidak puas, dan kehilangan arah.

Banyak yang mulai mempertanyakan keputusan hidupnya, seperti karier yang dijalani, hubungan percintaan, hingga tujuan masa depan. Perasaan overthinking, stres, dan tekanan emosional sering kali muncul tanpa disadari.

Meski terdengar menakutkan, para psikolog menilai quarter life crisis merupakan hal yang normal dan bahkan bisa menjadi bagian penting dari proses pendewasaan. Melalui fase ini, seseorang belajar mengenali dirinya lebih dalam dan memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup.

Namun, jika tidak dikelola dengan baik, quarter life crisis dapat berdampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental. Beberapa dampak yang umum terjadi antara lain:

Stres dan kecemasan berlebih
Kekhawatiran terhadap masa depan dapat memicu gangguan kecemasan dan depresi. Gangguan tidur Pikiran yang terus berputar membuat seseorang sulit beristirahat dengan tenang.

Burnout
Rasa lelah mental dan fisik bisa mengganggu produktivitas sehari-hari.

Perubahan pola makan
Emosi tidak stabil sering kali membuat seseorang makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan.

Penurunan kepercayaan diri
Seseorang mungkin mulai meragukan kemampuan dirinya dan merasa tertinggal dari orang lain.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah mental yang lebih serius seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD) atau depresi berat. Karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini dan mencari cara yang sehat untuk mengatasinya.

Berikut beberapa tips untuk menghadapi quarter life crisis secara produktif :

Kenali dan terima perasaanmu
Tidak apa-apa merasa bingung atau cemas. Mengakui emosi adalah langkah awal untuk menemukan solusi. Kurangi kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Fokus pada proses dan pencapaian diri sendiri.

Atur kembali tujuan hidup
Buat daftar prioritas dan langkah kecil untuk mencapainya agar hidup terasa lebih terarah.

Jaga keseimbangan hidup

Istirahat cukup, makan sehat, dan lakukan aktivitas yang menenangkan seperti olahraga atau meditasi.

Bicarakan dengan orang terpercaya atau profesional
Konsultasi dengan psikolog bisa membantu menemukan perspektif baru dan strategi menghadapi tekanan.

Menghadapi quarter life crisis bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti bahwa seseorang sedang bertumbuh dan berusaha memahami dirinya sendiri. Dengan langkah yang tepat, fase ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat mental, menemukan makna hidup, dan melangkah lebih mantap menuju masa depan.

Tampilan Utama
/