Quarter Life Crisis : Cara Atasi Overthinking dan Kecemasan di Usia 20an

5 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, istilah quarter life crisis semakin sering dibicarakan, terutama di kalangan generasi muda berusia 20 hingga 30 tahun.

Fase ini menggambarkan masa ketika seseorang mulai mempertanyakan arah hidupnya, merasa cemas akan masa depan, dan tertekan oleh berbagai tuntutan sosial maupun ekspektasi pribadi.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Secara umum, quarter life crisis adalah fase krisis identitas yang membuat seseorang merasa bingung, tidak puas, dan kehilangan arah.

Banyak yang mulai mempertanyakan keputusan hidupnya, seperti karier yang dijalani, hubungan percintaan, hingga tujuan masa depan. Perasaan overthinking, stres, dan tekanan emosional sering kali muncul tanpa disadari.

- Advertisement -

Meski terdengar menakutkan, para psikolog menilai quarter life crisis merupakan hal yang normal dan bahkan bisa menjadi bagian penting dari proses pendewasaan. Melalui fase ini, seseorang belajar mengenali dirinya lebih dalam dan memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup.

Namun, jika tidak dikelola dengan baik, quarter life crisis dapat berdampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental. Beberapa dampak yang umum terjadi antara lain:

Stres dan kecemasan berlebih
Kekhawatiran terhadap masa depan dapat memicu gangguan kecemasan dan depresi. Gangguan tidur Pikiran yang terus berputar membuat seseorang sulit beristirahat dengan tenang.

Burnout
Rasa lelah mental dan fisik bisa mengganggu produktivitas sehari-hari.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
5 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis