Mengenal Tasawuf Underground, Pesantren Unik untuk Anak Jalanan

18 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seringkali ketika mendengar kata “Pesantren”, hal yang terlintas dari benak kita adalah tempat pendidikan agama Islam dengan sistem asrama yang diisi oleh para santri dengan tampilan busana muslim yang dikenakan. Namun berbeda dengan pondok pesantren Tasawuf Underground.

Di pesantren yang diasuh oleh Ustadz Halim Ambiya, sistem pendidikan yang dipakai berbeda dengan apa yang diterapkan pada pesantren pada umumnya. Santri yang belajar di pesantren tersebut pun seluruhnya merupakan anak jalanan, kontras dengan kondisi di pesantren lainnya.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Halim Ambiya menyampaikan, bahwa latar belakang yang mendasari berdirinya pesantren ini adalah dari ketiadaannya pihak yang ingin menampung anak jalanan tersebut. Sehingga pada tanggal 8 Februari 2012, menjadi tonggak awal berdirinya pesantren Tasawuf Underground tersebut.

Ia menjelaskan, bahwa dirinya menanamkan konsep kesadaran tentang jalan kembali pulang kepada para anak jalanan di pesantren tersebut. Konsep tersebut tak lain adalah konsep taubat umat muslim. Pasalnya, kebanyakan dari mereka sedari awal sudah memeluk agama Islam.

- Advertisement -

“Saya merasa tertarik karena tidak ada anak punk, anak jalanan ini padahal mereka juga muslim. Apa yang dibutuhkan anak punk jalanan? Yakni, kesadaran untuk kembali pulang. Kesadaran untuk kembali pulang itu sebetulnya konsep taubat dalam islam, tapi saya perhalus bahasanya jadi konsep peta jalan pulang,” kata Ustadz Halim dalam podcast di Holopis Channel, dikutip Holopis.com, Senin (3/11/2025).

“Ternyata itu banyak sekali anak punk, anak jalanan itu yang sebetulnya sudah betul-betul menunggu, siapa yang bisa merangkul mereka gitu,” sambungnya.

Ustadz Halim mengungkapkan, bahwa Tasawuf Underground sebelumnya merupakan sarana pengajaran bagi kaum marjinal yang berbasis media sosial. Melalui jejaring media sosial, Ustadz lulusan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu menghadirkan kata-kata mutiara yang mengandung unsur kebijaksanaan, bersumber dari literasi keagamaan Islam.

“Awalnya, saya mendirikan Tasawuf Underground tersebut untuk memposting kalimat-kalimat hikmah di media sosial. Banyak sekali orang diluar sana, ingin belajar agama langsung dari sumber rujukan yang tepat, benar gitu. Sebab yang saya posting dari quote-quote hikmah yang punya sumber rujukan kitab yang pasti,“ ungkapnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, unggahan tersebut menarik perhatian banyak orang, terutama yang datang dari media sosial itu sendiri seperti Facebook, Instagram, dan Youtube, sehingga membentuk sebuah komunitas yang mengadakan kumpul bersama untuk membuat kajian keagamaan yang dilakukan di berbagai tempat.

“Jamaah yang tadinya jamaah facebookiyah, instagramiyyah, youtubiyyah untuk membentuk komunitas mereka untuk nongkrong bikin kajian, kita sebut kajian ini Sufi After Hours, kita buat kajiannya di hotel, di kafe, dari rumah ke rumah,” ucap Ustadz Halim Ambiya.

Pesantren Tasawuf Underground ini diikuti bukan hanya oleh anak jalanan saja, melainkan juga diisi oleh mereka yang memiliki berbagai macam permasalahan kehidupan. Sehingga, apa yang dipelajarinya dapat menyentuh bagian batin dalam hatinya.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
18 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis