JAKARTA – Bencana angin kencang disertai hujan deras melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kejadian angin kencang pertama terjadi di wilayah Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur.
“Hujan disertai angin kencang ini menyebabkan beberapa kerusakan pada fasilitas dan rumah warga di wilayah Kecamatan Dagangan,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (23/9).
Abdul menjelaskan bahwa dampak angin kencang meluas ke enam desa, yaitu Desa Ngranget, Desa Padas, Desa Segulung, Desa Prambon, Desa Banjarsari Kulon, dan Desa Banjarsari Wetan.
“Sebanyak 78 kepala keluarga terdampak oleh bencana ini. Kerusakan material yang tercatat meliputi 78 unit rumah dan 1 fasilitas daerah,” ujarnya.
Abdul kemudian merinci kerusakan ada di Desa Ngranget 23 unit rumah, Desa Padas 24 unit rumah, Desa Segulung 12 unit rumah, Desa Banjarsari Kulon 9 unit rumah, Desa Banjarsari Wetan 10 unit rumah, dan Desa Prambon 1 unit Fasdah terdampak.
Upaya penanganan bencana ini, BPBD Kabupaten Madiun bersama Pusdalops PB dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana telah melakukan assessment di daerah terdampak.
“Tim masih terus bekerja untuk melakukan penanganan dan pemulihan, termasuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan kerusakan segera ditangani,” tukasnya.
Selain Madiun, wilayah Kabupaten Boyolali dilanda cuaca ekstrim berupa hujan lebat disertai angin kencang Pada Minggu (21/9).
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18:30 WIB menyebabkan kerusakan di di Kecamatan Ngemplak, Desa Pandeyan.
Berdasarkan data sementara, sebanyak 89 kepala keluarga terdampak akibat peristiwa ini. Dari jumlah tersebut, enam jiwa harus mengungsi sementara karena rumah mereka mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
“Total kerugian materil diperkirakan meliputi 89 unit rumah yang terdampak,” ucapnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Tim TRC BPBD Kabupaten Boyolali melakukan kaji cepat di lokasi terdampak serta melakukan penanganan terhadap pohon-pohon tumbang yang mengganggu aktivitas masyarakat.



