JAKARTA – Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho meminta jajarannya untuk aktif menggencarkan program ‘Polantas Menyapa’ dan ‘Senyum Polisi’.
Hal ini disampaikannya dalam rangka upaya mengedepankan nilai-nilai PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) serta memperkuat pelayanan publik yang humanis dan responsif.
Agus menegaskan bahwa kedua program tersebut adalah bagian dari transformasi pelayanan publik Polri di bidang lalu lintas. Melalui program tersebut, ia ingin menunjukkan bahwa kehadiran Polantas lebih dari sekadar pengatur lalu lintas.
“Melalui ‘Polantas Menyapa’ dan semangat ‘Senyum Polisi’, kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran Polantas bukan sekadar pengatur lalu lintas, tetapi juga sahabat masyarakat. Interaksi yang hangat, edukatif, dan membangun kesadaran bersama adalah pondasi pelayanan berbasis empati,” kata Agus dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Kamis (17/7/2025).
Kemudian, Agus pun berpendapat, kehadiran Polantas yang menyapa dan bersenyum bukan hanya simbol pelayanan, tetapi juga ajakan moral agar pengguna jalan saling menghormati.
“Kedua program ‘Polantas Menyapa’ dan ‘Senyum Polisi” adalah bentuk interaksi dua arah antara polisi lalu lintas dan masyarakat untuk menciptakan harmoni, kedisiplinan, dan keselamatan di jalan raya,” terangnya.
‘Polantas Menyapa’, lanjut Agus, menjadi pendekatan komunikasi yang langsung menyentuh, dan aktif menyapa pengguna jalan secara simpatik. Sementara itu, ‘Senyum Polisi’ menjadi marka utama lalu lintas menegaskan pentingnya sikap ramah dan humanis, yakni memperlakukan sesama pengguna jalan dengan kesadaran, empati, dan rasa hormat dari setiap personel di lapangan.
“Interaksi dua arah tersebut bukan hanya bentuk komunikasi, tetapi juga bagian dari edukasi. Misalnya pada program ‘Polisi Menyapa’, masyarakat diberi ruang untuk bertanya, memberi saran, bahkan menyampaikan keluhan,” tutur Agus.
Implementasi di daerah-daerah, tambah Agus, memperlihatkan dampak positif. Apalagi situasi di jalanan cenderung fluktuasi bahkan bisa memicu potensi stres yang tinggi dan berdampak pada situasi yang tidak stabil.
“Kehadiran Polantas dengan tersenyum kepada pengguna jalan membantu menurunkan tingkat stres serta menjadi ruang interaksi untuk menyampaikan himbauan keselamatan secara langsung di masyarakat,” pungkasnya.



