Mayoritas Warga Puas Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Ini Hasil Survei IPO
JAKARTA - Mayoritas masyarakat Indonesia menilai implementasi program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berjalan baik. Hal ini terungkap dalam hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) terbaru yang dirilis pada Minggu (1/6).
Dalam survei yang dilakukan IPO pada 22–28 Mei 2025, tercatat sebanyak 68 persen responden menilai program MBG telah berjalan dengan baik. Bahkan, 60 persen masyarakat menyatakan puas dengan program ini. Hanya 19 persen yang merasa tidak puas, sementara sisanya memilih tidak menjawab.
Program MBG merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yang digulirkan sejak awal masa jabatannya pada Oktober 2024. Tujuan utama dari program ini adalah memastikan seluruh pelajar dan kelompok rentan mendapatkan asupan gizi yang memadai.
Selain MBG, kebijakan efisiensi anggaran juga mendapat respons positif dari masyarakat. IPO mencatat bahwa 77 persen responden mendukung langkah efisiensi yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Dari jumlah tersebut, 72 persen merasa puas dengan arah kebijakan tersebut. Inpres itu memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga negara untuk melakukan efisiensi anggaran hingga mencapai Rp306,6 triliun.
Secara keseluruhan, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto mencapai angka yang tinggi, yakni 81 persen. Beberapa alasan utama kepuasan publik antara lain karena Prabowo dinilai tegas dan berwibawa (19,5 persen), mendukung pemberantasan korupsi (16,7 persen), serta memiliki pengalaman luas dalam pemerintahan (11,5 persen).
"Angka kepuasan yang tinggi ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki harapan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo," ujar Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, dalam keterangan persnya.
Meski demikian, tidak semua warga merasa puas. Sebanyak 19 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Presiden. Dedi menilai, tantangan utama pemerintahan Prabowo saat ini terletak pada isu-isu ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
"Pemerintah harus fokus pada kebijakan yang benar-benar pro-rakyat agar stabilitas ekonomi dan sosial tetap terjaga," tegasnya.
Survei IPO melibatkan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling (MRS), memastikan representasi data secara nasional. Survei dilakukan melalui wawancara langsung dengan margin of error sebesar ±2,90 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei ini menjadi salah satu indikator penting mengenai persepsi publik terhadap kebijakan awal pemerintahan Prabowo-Gibran. Dengan dukungan yang relatif tinggi, pemerintah didorong untuk terus mengakselerasi kebijakan yang berpihak pada masyarakat bawah dan menjaga konsistensi dalam tata kelola anggaran negara.