JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, menyampaikan optimisme tinggi bahwa Indonesia bisa menghentikan impor beras tahun ini. Hal tersebut ia ungkapkan usai mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (21/4).
“Produksi kita melimpah, sementara negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, bahkan Jepang, tengah mengalami krisis beras. Harga di Jepang saja naik drastis dari Rp40.000/kg menjadi Rp90.000/kg,” ujar Sudaryono yang dikutip Holopis.com, Senin (21/4).
Hingga masa tanam pertama, serapan beras dan gabah dari petani telah mencapai 1,3 juta ton, dan diperkirakan akan menembus 2 juta ton pada akhir April.
Dengan capaian tersebut, Sudaryono menyatakan akan segera menyampaikan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bahwa Indonesia bisa tidak melakukan impor beras tahun ini.
“Kalau target serapan tercapai, kita sampaikan ke Presiden bahwa tahun ini betul-betul kita tidak akan impor,” tegas Sudaryono.
Ia juga menanggapi isu negatif terkait penyerapan gabah yang masih terjadi di lapangan. Menurutnya, satu dua kasus tidak bisa mewakili jutaan petani yang sudah terbantu.
“Kalau ada satu dua kasus, kita akan perbaiki. Tapi jangan menutup yang sudah baik. Alhamdulillah rakyat happy, petani senang, konsumen pun puas dengan harga beras sekarang,” tambahnya.
Sudaryono mengaku Presiden Jokowi turut mengapresiasi capaian tersebut. “Tadi dipuji sama beliau bahwa serapan melimpah,” pungkas Sudaryono



