JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menepis bahwa dirinya adalah sosok yang anti kritik dan enggan menerima masukan dari pihak manapun.
Presiden Prabowo bahkan menegaskan, sebagai seorang pemimpin, dirinya justru membutuhkan kritik untuk membuat dirinya menjadi lebih waspada.
“Di zaman sekarang, pemimpin harus terbuka untuk masukan. Kita tidak, kita tidak antikritik. kita malah suka kritik. Kritik itu adalah membantu kita, membuat kita lebih aware, lebih waspada,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataannya pada Selasa (8/4).
“Jadi, kritik itu bagus menurut saya,” imbuhnya.
Kendati demikian, Presiden pun menegaskan bahwa ada kalanya pemerintah perlu memberikan penjelasan maupun klarifikasi atas sesuatu hal yang dianggap salah dan terlanjur beredar di masyarakat.
“Tapi, kalau suatu program untuk menciptakan kondisi yang tidak rasional, ini harus terus diadakan istilahnya klarifikasi dan penjelasan,” tukasnya.
Oleh karena itu, dirinya pun menyayangkan ketika saat ini di negara Indonesia justru banyak berita bohong yang banyak beredar dengan masif sehingga membuat masyarakat gampang terpengaruh.
“Jadi, sekarang mudah fake news, hoaks itu mudah. Tapi, kita tidak boleh istilahnya gerundel, ini realita. Karena itu, ya kita terbuka,” tuturnya.
Kendati demikian, Prabowo menegaskan bahwa sesuatu serangan, kebohongan-kebohongan hanya bisa dihadapi dengan membuka diri, memberi penjelasan apa adanya berdasarkan fakta, berdasarkan kenyataan, berdasarkan ilmu dan matematik.
“Kebohongan bisa diteruskan, tapi suatu saat begitu kebohongan kelihatan, hilang kepercayaan dari orang. Nah itu, Saudara-saudara. Jadi, suatu rezim atau suatu organisasi atau suatu kelompok yang melancarkan sesuatu atas dasar kebohongan akan dipatahkan,” tandasnya.
